Sapa Teknologi

Stay up-to-date with Andy's Tech Vlog "Sapa Teknologi" on YouTube

Review Motherboard ASRock Z690 Steel Legend WiFi 6E dan PSU Phanteks Revolt SFX AMP 750W + aplikasi


Dalam video kali ini, Andy akan melakukan unboxing dan review motherboard ASRock dan power supply Phanteks. Motherboard ASRock ini memiliki harga yang cukup terjangkau yaitu hanya 3 jutaan dan untuk bentuk dari power supply Phanteks sangat kecil dan efisien.

Produk yang akan direview oleh Andy kali ini yaitu Motherboard ASRock Z690 Steel Legend WiFi 6E. Selain motherboard, kalian juga akan mendapatkan manual book, CD driver, SSD, keyboard khusus ASRock, antena untuk WiFi, gantungan kunci steel legend, dan VGA holder. Produk dari ASRock dikemas dengan sangat baik menggunakan busa sehingga tidak akan rusak saat shipping. Terdapat WiFi modul khusus untuk WiFi dan bluetooth. Motherboard ini juga memiliki 8 sata port dan 3 port untuk NVM SSD. Untuk RAM atau memory, Andy memilih menggunakan DDR4 karena lebih budget friendly dibandingkan DDR5 yang memiliki harga dua kali dari DDR4 dan masih belum mempunyai kompatibilas yang baik.

Untuk processor akan menggunakan 12th Gen Intel Core i5-12400, processor ini sudah menggunaakan LGA 1700 dan kipas yang model terbaru sehingga lebih adem. Pada pemasangan processor yang perlu diperhatikan adalah memastikan bagian pojoknya sudah terpasang dengan benar. Selanjutnya yaitu unboxing power supply dari Phanteks jenis Platinum +80. Power supply ini efisien dan sangat cocok untuk kalian yang suka menyalakan komputer selama 24 jam. Power supply memiliki peran penting di dalam sistem komputer karena semua arus listrik yang ada dalam komputer diatur oleh power supply.

Setelah pemasangan kabel modular selesai, langkah selanjutnya yaitu dengan memasukkan power supply ke casing. Hal pertama yang harus dilakukan setelah selesai merakit komputer adalah melakukan memory test. Jika mendapat pesan eror maka artinya terjadi inkompatibilitas memori sehingga kalian bisa ganti dengan memori lainnya. Andy menggunakan memori pengganti yaitu memori kingstone. Jika memori telah terdeteksi, maka lakukan main test terlebih dulu untuk memastikan memori aman dan tidak ada eror. Setelah memory test aman, maka bisa lanjut untuk install OS.

Penasaran bagaimana review dan pengaplikasian dari motherboard ASRock dan power supply Phanteks? Tonton sampai habis ya!

00:00 Intro
00:47 Unboxing motherboard ASRock
03:09 Pengemasan ASRock
03:31 Sejarah berdirinya ASRock
03:58 IO Port motherboard ASRock Steel Legend
04:29 Ada WiFi modul
04:49 Punya 8 SATA port
04:59 Ada 3 port NVM SSD
05:10 Alasan memilih memory DDR4
06:18 Processor i5-12400
06:55 Pemasangan processor
07:36 Pemasangan kipas
09:00 Unboxing power supply Phanteks
09:43 Bentuk power supply
12:17 Peran penting power supply
12:54 Power supply sebagai investasi
13:15 Tampilan power supply yang telah dirakit
13:55 Unboxing kabel panjang untuk power supply
14:29 Keunggulan PC Case dari Phanteks
15:19 Pemasangan caddy
15:34 Manajemen kabel yang mudah
15:44 Posisi hardisk menjadi rapi
15:55 Memasukkan power supply ke casing
16:25 Tampilan PC Case yang telah selesai dipasang
16:56 Melakukan memory test
18:00 Pemasangan memori pengganti
18:48 Melakukan main test pada komputer
19:08 Spesifikasi memori kingstone
19:31 Tampilan casing komputer
20:08 Closing

Gimana nih menurut kalian tentang review dan pengaplikasian dari motherboard ASRock dan power supply Phanteks? Jika kalian ada pertanyaan bisa tulis di kolom komentar ya guys!

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke temen-temen kalian semua ya, karena semua dukungan kalian itu mendorong kita untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Cheers & God bless you all
@Andy
 

Cara Membuat RAID dengan Storage Spaces di Windows: Cara agar data tidak hilang saat hard disk rusak


Dalam video kali ini, Andy akan menjelaskan bagaimana cara membuat software RAID pada windows server. Tutorial ini juga berlaku untuk Windows non-server lainnya seperti Windows 10, Windows 11, dan Windows lainnya.

Andy melakukan percobaan ini pada Windows Server 2022 Standard, namun kalian tetap bisa melakukan pada Windows versi sebelumnya dengan cara yang berbeda sedikit. Langkah pertama masuk ke Server Manager dan pilih File and Storage Services lalu pilih Storage Pools dan Windows akan otomatis mempopulasi semua drive yang bisa kita atur di Storage Pools. Pilih bagian tasks dan klik New Storages Pools lalu berikan nama pada Storage Pools dan pilih Server. Centang drive mana saja yang akan kalian jadikan anggota RAID. Kalian juga bisa jadikan allocation menjadi Hot Spare. Hot Spare merupakan jika misal salah satu dari dua anggota RAID gagal maka hot spare akan aktif seolah-olah menjadi anggota RAID. Hal ini berguna semisal kalian berada pada lokasi yang jauh dan hanya mendapat pesan via email atau via notifikasi Windows yang gagal, maka hot spare disarankan untuk set up. Kemudian pilih create untuk membuat anggota RAID.

Software RAID sudah sangat lazim untuk dipakai di era sekarang karena lebih flexibel. Untuk perbandingan kecepatan antara software RAID dan hardware RAID yaitu pada hardware RAID tidak menghabiskan resource di processor, namun processor di era sekarang sudah kencang dan bagus. Untuk Windows 10 dan Windows 11, cara membuat software RAID yaitu dari Disk Management, pilih Convert to Dynamic Disk pada disk yang akan kita RAID. Setelah 2 disk menjadi Dynamic, buat New Mirrored Volume wizard dan masukkan anggota RAID. Lalu beri drive letter dan volume yang diinginkan kemudian lakukan review dari setting yang telah dibuat.

Software RAID1 atau mirroring ini sangat penting dan wajib untuk kalian buat nih guys, kalian tidak bisa mengandalkan hanya satu drive karena semua storage device pasti memiliki masa hidupnya, terutama pada hard disk yang sewaktu-waktu daapt rusak sehingga kalian harus menggunakan Software RAID1. Perbedaan antara Storage Pools dan Dynamic Disk yaitu Storage Pools memiliki performa yang lebih kencang. Untuk kelemahan Dynamic Disk yaitu jika terdapat masalah pada RAID maka software backup lainnya tidak dapat membaca dari Dynamic Disk. Untuk Windows Server, Andy lebih menyarankan kalian untuk memilih Windows Storage Spaces, dan kabar baiknya, saat ini Windows non-server telah memiliki fitur Storages Spaces.

Penasaran bagaimana cara membuat Software RAID1 pada Windows? Tonton sampai habis ya!

00:00 Intro
00:31 Masuk ke server manager
01:10 File and storage services
01:21 Windows mengatur semua drive
01:37 Disk Management
01:58 Pilih New Storage Pools
02:12 Pemberian nama Storage Pools
02:28 Pilih drive yang akan dijadikan anggota RAID
02:42 Apa itu Hot Spare?
03:24 Membuat anggota RAID
03:44 Pilih new virtual disk
04:11 Ada 3 pilihan mode
05:25 Bagian Provisioning Type
05:45 Perbedaan thin dan fixed
06:06 Specify size pada storage
06:27 Review
06:44 Membuat volume
07:12 Pemilihan file system
07:46 Software RAID telah jadi
08:09 Apakah software RAID aman?
08:53 Perbandingan kecepatan software RAID vs hardware RAID
10:13 Langkah membuat software RAID di Windows 10 & 11
11:29 Review
11:37 Proses pembuatan software RAID
12:14 Pentingnya software RAID1
12:49 Perbedaan storage pools dan dynamic disk
13:38 Kelemahan Dynamic Disk
14:46 Perbedaan Storage Spaces dan Dynamic Disk
15:13 Rekomendasi pilihan dari Andy
15:54 Cara install Windows Storage Spaces di Windows 10 & 11
16:27 Closing

Gimana nih menurut kalian tentang cara membuat Software RAID1 pada Windows? Jika kalian ada pertanyaan bisa tulis di kolom komentar ya guys!

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke temen-temen kalian semua ya, karena semua dukungan kalian itu mendorong kita untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Cheers & God bless you all
@Andy
 

Cara Download dan Install QBittorent di TrueNAS -- Asik banget, bisa punya server torrent sendiri


Dalam video kali ini, Andy akan menjelaskan ke kalian tentang salah satu aplikasi yang ada di TrueNAS bernama qBittorrent dan juga tutorial bagaimana cara menginstall aplikasi tersebut.

Langkah pertama yaitu kalian harus login ke Dashboard TrueNAS dan masuk ke bagian Dataset karena kalian harus membuat dataset terlebih dulu yang bertujuan agar lebih rapi. Namun kalian juga meletakkan file di dataset yang telah dibuat sebelumnya. Jika file torrent ini akan dishare, maka agar torrent dapat diakses dari komputer-komputer lainnya yang ada di network, kalian harus mengatur share type menjadi SMB lalu klik simpan. Kemudian mengatur permissions dengan cara menghubungkan TrueNAS server ke Active Directory agar menjadi single sign on sehingga user-user menjadi mudah untuk akses.

Langkah selanjutnya yaitu kalian dapat mengatur bagaiman domain user yang diinginkan. Jika kalian menginginkan user non-admin agar tidak bisa menghapus file, maka pilih domain user yang bagian read only lalu klik simpan. Lalu masuk ke bagian menu Apps dan pilih View Catalog. Di dalam view catalog ini terdapat semua aplikasi-aplikasi yang ada di dalam katalog TrueNAS. Katalog TrueNAS merupakan aplikasi-aplikasi yanga ada di katalog TrueNAS telah dicek dan diverifikasi sendiri oleh iXsystem sebagai vendor dari TrueNAS sehingga pastinya aplikasi kompatibel untuk di install. Kemudian pilih aplikasi qBittorrent dan klik install.

Pada bagian downloads volume, kalian bisa pilih dataset yang telah kita buat sebelumnya. Keunggulan TrueNAS scale dibandingkan dengan TrueNAS core yaitu semua aplikasi yang ada pada TrueNAS scale berjalan dengan menggunakan docker, yang mana akan lebih optimal dan tidak menghabiskan resources. Selanjutnya masuk ke pengaturan qBittorrent dan login maka akan muncul interface dari qBittorrent lalu atur username dan password. Kemudian download Ubuntu torrent, karena file torrent harus di download terlebih dulu dan jika sudah dapat file torrent maka bisa masuk ke qBittorrent lalu upload file torrentnya. Langkah terakhir yaitu dengan membuat share dan setelah proses download selesai kalian dapat melakukan pengecekan file name untuk membuktikan apakah file torrent yang kalian download sempurna.

Penasaran bagaimana cara install qBittorrent di TrueNAS? Tonton sampai habis ya!

00:00 Intro
00:15 Login ke Dashboard TrueNAS
00:24 Masuk ke menu dataset
00:40 Membuat dataset
00:55 Set Permissions
01:12 Menentukan domain user
01:27 Menu Apps
01:40 Apa itu katalog TrueNAS?
01:56 Install qBittorrent
02:33 Keunggulan TrueNAS scale
02:58 Masuk ke pengaturan qBittorrent
03:15 Interface qBittorrent
03:22 Pengaturan username dan password
03:54 Coba download Ubuntu torrent
05:08 Cek proses download torrent
05:16 Daftar peers yang tersambung
05:31 Membuat share
05:55 Masuk ke Share Repository yang telah dibuat
06:33 Download selesai
06:44 Cek file torrent
07:19 Apa kegunaan dari SHA sum?
07:46 Cek file name
08:03 Closing

Gimana nih menurut kalian tentang cara install qBittorrent di TrueNAS? Jika kalian ada pertanyaan bisa tulis di kolom komentar ya guys!

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke temen-temen kalian semua ya, karena semua dukungan kalian itu mendorong kita untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Cheers & God bless you all
@Andy
 

Cara Menggunakan Fitur Snapshot TrueNAS ZFS: Fitur Terbaik Agar Data Tetap Aman dan Terlindungi


Andy Saputra merupakan seorang Konsultan IT yang bekerja di industri IT di Selandia Baru sejak tahun 2013. Andy akan menjelaskan teknologi apa saja yang berguna dan dapat diterapkan pada bisnis, lingkungan kerja, atau bahkan di rumah kita.

Dalam video kali ini, Andy menjelaskan tentang teknologi TrueNAS dan pentingnya untuk mengaktifkan fitur Snapshot pada TrueNAS. Snapshot merupakan fitur dari file system copy on rights seperti ZFS TrueNAS. Cara kerja dari file system ZFS TrueNAS berbeda dengan file system klasik lainnya nih guys. Jika hardisk nantinya penuh, ZFS baru akan menggunakan sektor terakhir yang tidak terpakai. Seperti ibaratnya sebuah foto, snapshot hanya akan mengambil foto dan saat mundur ke snapshot lainnya, maka kalian hanya akan melihat foto-foto dari sebelumnya namun file masih tetap utuh.

Kita dapat menyetel usia untuk snapshot kita pada pilihan lifetime di menu data protection, jika kita set 2 minggu, maka kita dapat mundurkan kondisi penyimpanan kita hingga dengan waktu selama 2 minggu kebelakang. Sehingga saat telah membuat snapshot kemudian setelah usia snapshot mencapai 2 minggu maka akan dilupakan oleh ZFS. Terdapat dua cara jika ingin memulihkan file-file foto yang telah dihapus sebelumnya. Cara pertama yaitu dengan melakukan rollback yang ada pengaman di dalamnya. Cara kedua yaitu cara yang lebih baik dan lebih aman dengan menggunakan clone new data set.

Kalian juga tidak perlu khawatir karena cloning yang lama tetap dapat disimpan karena akan tetap bisa dipakai secara permanen. ZFS akan mencatat semua referensi sehingga jika telah membuat referensi baru maka yang lama akan tetap digunakan. Jika akan menggunakan cloning sebagai yg baru maka harus dilakukan set data protection. Proses hasil pemulihan pun cepat dan utuh kembali seperti awal dengan praktis tanpa proses copy dan lain-lain. Fitur snapshot ini sangat penting karena hanya dalam hitungan detik fitur snapshot ini dapat memulihkan file-file tersebut.

Penasaran tentang pentingnya fitur Snapshot pada TrueNAS? Tonton sampai habis ya!

00:00 Intro
00:43 Apa itu snapshot?
01:09 Cara kerja ZFS
02:53 Tampilan dashboard TrueNAS
03:23 Pilihan pada menu Data Protection
03:42 Membuat custom schedule snapshot
04:18 Connect ke sharing testing
05:42 Cara memulihkan file-file foto
08:23 Hasil pemulihan file-file foto
08:51 Mudahnya memulihkan data yang besar
09:26 Pentingnya fitur snapshot
09:52 Closing

Gimana nih menurut kalian tentang pentingnya fitur Snapshot pada TrueNAS? Jika kalian ada pertanyaan bisa tulis di kolom komentar ya guys!

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke temen-temen kalian semua ya, karena semua dukungan kalian itu mendorong kita untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Cheers & God bless you all
@Andy
 

Tutorial Membuat Folder Sharing di TrueNAS dengan Mudah dan Cepat


Dalam video kali ini, Andy akan menjelaskan ke kalian bagaimana cara membuat folder sharing pada aplikasi TrueNAS dengan cara yang mudah dan tidak ribet. Folder sharing dibuat dengan tujuan agar kita dapat berbagai folder dengan user lainnya.

Langkah pertama yaitu pada bagian dashboard TrueNAS, kalian masuk ke menu Datasets yang bertujuan untuk membuat dataset baru. Dataset itu seperti folder yang akan dibuat di TrueNAS yang kita miliki. Cara membuat dataset ini yaitu dengan klik Add Dataset lalu beri nama folder yang akan kalian bagikan, kalian juga bisa menambahkan komentar apapun yang kalian inginkan. Setelah klik Add Dataset, pada bagian Sync cukup pilih Inherit (standart), dan bagian Compression Level pilih Inherit LZ4. Alogaritma dari compression Inherit LZ4 ini cukup bagus dan bisa mengikuti serta menentukan sendiri filenya akan dibentuk seperti apa. Kemudian pada bagian Share Type, kalian harus memilih SMB kemudian simpan.

Setelah dataset selesai dibuat, akan ada Permissions TrueNAS yang harus disimpan. Kalian juga dapat melihat siapa saja yg memiliki akses ke folder tersebut. Kalian juga bisa menambahkan user lainnya agar dapat memiliki akses ke folder yang kalian share. Disini Andy juga ingin melakukan edit ACL untuk mengencangkan akses foldernya agar domain user hanya bisa read only. Jika telah selesai edit ACL, langkah selanjutnya kalian bisa membuat share dengan lalu lakukan Restart SMB Service, untuk proses restart ini sangat cepat nih guys. Nah Jika SMB kalian belum menyala, kalian harus menghidupkan terlebih dulu dengan cara ke system settings lalu bagian services dan running SMB sert centang start automatically.

Start automatically ini berguna jika saat TrueNAS kita restrat, maka SMB Service akan otomatis dijalankan oleh TrueNAS karena TrueNAS yang dimiliki oleh Andy ini dihubungkan dengan Active Directory, dimana kelebihannya yaitu single sign-on (SSO) sehingga tidak perlu lagi untuk login dari satu sistem ke sistem lainnya. Cara menghubungkan TrueNAS ke Active Directory yaitu dengan masuk ke bagian Directory Services dan kalian harus memasukkan domain Active Directory yang kalian miliki serta memasukkan Credentials Administrator nya. User biasa pun tetap dapat akses ke folder yang kalian buat nih guys, dengan cara pembuat folder akan memasukkan password kemudian user biasa dapat mengakses ke folder namun hanya untuk akses read-only.

Penasaran bagaimana cara membuat folder sharing di TrueNAS? Tonton sampai habis ya!

00:00 Intro
00:23 Dashboard TrueNAS
00:37 Apa itu Datasets?
00:46 Add dataset
01:47 Permissions TrueNAS
02:25 Pengaturan ACL
03:18 Membuat share
03:39 Restart SMB Service
03:44 Jika SMB belum menyala
04:05 Bagian configure SMB
05:01 Bagian advanced settings
05:46 Uji share yang telah dibuat
06:09 Kelebihan TrueNAS yang dihubungkan ke Active Directory
06:26 Bagaimana jika user biasa akan masuk?
07:21 Cara menghubungkan TrueNAS ke Active Directory
07:48 Closing

Gimana nih menurut kalian tentang cara membuat folder sharing di TrueNAS? Jika kalian ada pertanyaan bisa tulis di kolom komentar ya guys!

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke temen-temen kalian semua ya, karena semua dukungan kalian itu mendorong kita untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Cheers & God bless you all
@Andy
 

Eksperimen Anti Ribet! Cara Mudah Membuat Server NAS Sendiri Untuk di Rumah


Dalam video kali ini, Andy Saputra akan menjelaskan ke kalian tentang pengalamannya dalam membuat NAS Server sendiri untuk di rumah. NAS merupakan Network Attached Storage yang seperti komputer berfungsi untuk penyimpanan data dengan toleransi kegagalan komponen, sehingga data tidak hilang jika ada komponen yang rusak.

Pada awalnya, Andy menyimpan data di Synology nih guys, namun karena Synology yang kelamaan semakin penuh maka diperlukan server yang lebih besar sehingga Andy memiliki ide untuk membuat sendiri. Andy akan membuat server dengan memilih menggunakan Intel Core daripada AMD Ryzen karena performa dari Intel yang dirasa lebih baik daripada AMD. Model rakitan Intel kali ini yaitu ASUS Prime B660M-A WIFI D4. Untuk motherboard sendiri menggunakan socket LGA 1700 dan terdapat 3 slot PCI Express dengan panjang x16. Keuntungan ukuran x16 ini yaitu bisa bebas memasukkan ukuran yang panjang. Rencana ide Andy yaitu motherboard akan diaplikasikan untuk case server nih guys dengan menggunakan Samsung 990 Pro 2 TB yang punya kecepatan hingga 7450/6900 MB/s.

Andy juga akan menggunakan 2 SSD NVMe ukuran 4 TB untuk penyimpanan dan edit video. Processor yang digunakan yaitu Intel i5 Generasi ke-12 dengan hatching terbaru dimana chipnya hanya memiliki performa core dan tidak punya efisiensi core, serta untuk power supply menggunakan Enermax. Untuk memori yang digunakan Andy yaitu Memori DDR4 dengan pemasangan memori mengikuti warnanya pada motherboard agar dapat memanfaatkan fitur dual channel. Maksimum kapasitas memori i5 ini yaitu sebesar 128 GB. Awalnya Andy memutuskan untuk merakit semuanya kedalam rackmount server case.

Namun beberapa hari berikutnya, Andy ternyata berubah pikiran terkait ide yang sebelumnya nih guys. Dari yang bentuknya rackmount server case berubah menjadi bentuk PC Case merk Phanteks buatan Belanda. Andy memilih case Phanteks Evolv X karena case ini mendapat predikat sebagai best the PC Case.
Bentuknya yang solid dengan bagian kanan dan kiri dari kaca tempered. Phanteks ini memiliki 1 tombol power, secret panel, dan ada LED juga guys. Namun kekurangan dari Phanteks ini adalah pada bagian atasnya yang tidak memiliki filter sehingga harus dimodifikasi sendiri oleh Andy. Setelah semua proses pemasangan selesai, tampilan PC Case pun jadi dan terlihat keren banget nih guys.

Penasaran bagaimana cara membuat NAS server sendiri untuk di rumah? Tonton sampai habis ya!

00:00 Intro
00:18 Pengalaman membangun NAS server sendiri
00:35 Apa itu NAS?
01:32 Perbandingan Intel dan Risen
02:07 Model intel
02:25 Tampilan motherboard
03:01 Pengaplikasian motherboard untuk case server
03:34 Operating system menggunakan TrueNAS
03:49 Kabel untuk koneksi ke hardisk
04:30 Processor Intel i5 Generasi 12
04:37 Power Supply Enermax
04:42 Hatching terbaru dari Intel Generasi 12
05:14 Tips memasang processor
06:22 Pemasangan kipas pada motherboard
08:06 Memori DDR4
08:26 Cara pemasangan memori
09:20 Maksimum kapasitas memori
09:26 Unboxing case server Samsung 2 TB
10:09 Pemasangan case server
10:48 Keuntungan motherboard ukuran x16
11:21 Unboxing Seagate 4TB
11:57 Dapat stiker Firecuda
12:10 Memasang NVMe card
12:53 Tampilan NVMe card yg telah terpasang
13:05 Kecepatan dari Seagate
13:30 Rencana pemasangan oleh Andy
14:33 On board NVMe primery dan secondary
14:46 Memasang SSD
15:52 Andy ganti ide server
16:27 Model bentuk PC Case Phanteks
16:57 Ada LED strip wireless
17:20 Cara membuka casing dari depan
17:44 Bagian bawah tempat power supply dan kabel management
18:10 Ada filter yang magnetic
18:30 Apa itu fully modular?
19:20 Semua jenis sekrup dari Phanteks
19:37 Dapat berbagai aksesoris
20:22 Frame pada power supply
20:41 Alasan Andy ganti model server
21:11 Bagian atas PC Case
21:33 Ada busa pada jenis hardisk ini
21:46 Rencana memasang hardisk
22:04 Motherboard terpasang
22:11 Pemasangan kipas
23:02 Bagian belakang PC Case yang terpasang hardisk
23:20 Dapat 8 kipas
23:39 Pintu2 PC Case bisa dilepas
24:07 Pemasangan komponen PC Case sudah beres
24:16 Ada foam rubber
24:25 Pemasangan kipas atas selesai
24:29 Memasang filter bagian depan
24:44 Bagian atas PC Case harus tertutup
24:55 Tampilan PC Case setelah terpasang lengkap
25:28 Server baru untuk menyimpan file-file baru
26:04 Server-server lama milik Andy
26:20 Tes kecepatan
27:14 Fungsi NAS
28:46 Closing

Gimana nih menurut kalian tentang cara membuat NAS server sendiri untuk di rumah? Jika kalian ada pertanyaan bisa tulis di kolom komentar ya guys!

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke temen-temen kalian semua ya, karena semua dukungan kalian itu mendorong kita untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Cheers & God bless you all
@Andy
 

Wajib Tau! Inilah dia Rekomendasi Channel Teknologi Seputar Aplikasi IT yang Harus Kalian Tonton!


YouTube Channel Sapa Teknologi adalah channel khusus bertujuan untuk memberikan informasi seputar IT, mulai dari teknologi-teknologi yang ada di Selandia Baru dan aplikasi-aplikasi apa saja yang bisa diterapkan di Indonesia maupun di negara lain.

Channel Sapa Teknologi ini juga menyajikan informasi menarik tentang bagaimana pengaplikasian teknologi seputar Microsoft, Apple Linux, UNIX, BSD, TrueNAS, Synology, MikroTik dan lain-lain.

Kalian ingin tahu bagaimana informasi detail tentang teknologi seputar IT? Tonton video-video di channel ini dan segera kirimkan pertanyaan kalian.

Bagi pertanyaan kalian yang menarik akan kami buatkan video khusus, jadi silakan kirimkan pertanyaanmu di kolom komentar video ini ya!

Jika kalian berkenan mendukung channel ini untuk terus berkarya, jangan lupa klik tombol SUBSCRIBE dan nyalakan tanda lonceng agar tidak ketinggalan notifikasi terbaru dari channel Sapa Teknologi. Jangan lupa juga untuk like, comment, dan share video-video di channel ini agar channel ini bisa bermanfaat untuk teman-teman sekalian.

Terima kasih dan salam,
@Andy
 
Back
Top