Sapa Teknologi

Stay up-to-date with Andy's Tech Vlog "Sapa Teknologi" on YouTube

Cara Optimasi SMB di NAS Synology DSM agar Transfer Data Lebih Cepat dan Stabil


Dalam video ini, Andy akan berbagi kepada kalian cara mengoptimalkan performa NAS Synology menggunakan SMB pada DSM agar transfer data menjadi lebih cepat dan efisien.

SMB (Server Message Block) adalah protokol jaringan yang digunakan untuk berbagi file antar perangkat dalam jaringan. Dengan pengaturan yang tepat, kalian dapat meningkatkan kecepatan akses data di NAS Synology sekaligus mengurangi lag ketika transfer file berukuran besar.

Beberapa faktor penting yang mempengaruhi performa SMB di NAS Synology adalah pengaturan cache, optimasi buffer size, serta pemilihan versi protokol SMB yang tepat. Video ini akan membahas konfigurasi DSM (DiskStation Manager) agar koneksi NAS kalian lebih optimal, stabil, dan cepat.

Langkah pertama optimasi adalah memeriksa versi DSM yang digunakan dan pastikan sudah diperbarui ke versi terbaru. Selanjutnya, kita akan melakukan konfigurasi SMB melalui Control Panel di Synology, seperti mengatur enkripsi, server signing, serta tuning buffer size. Setelah konfigurasi selesai, kita akan melakukan pengujian untuk membandingkan kecepatan transfer data sebelum dan sesudah optimasi.

Dengan menerapkan optimasi ini, kalian bisa memperoleh akses file yang lebih cepat, stabil, serta efisien, terutama jika sering menangani file besar atau memiliki banyak pengguna dalam jaringan.

Penasaran cara meningkatkan performa NAS Synology menggunakan SMB di DSM? Tonton sampai selesai ya!

Timeline video:

00:00 Intro
00:31 Siapkan Synology yang sudah direset
01:12 Masuk ke Control Panel dan akses pengaturan SMB
01:52 Advance Setting
02:31 Transport encryption mode
04:23 Enable server signing
05:40 Enable Opportunistic Locking
06:16 Mekanisme Cache
07:10 Enable SMB durable Handles
07:48 Masuk Tab Mac OS
08:12 Masuk Tab Others
08:18 Enable asynchronous read
09:16 Enable SMB3 Multichannel
09:47 Enable wildcard search cache
10:24 Enable DirSort VFS Module
11:09 Matikan AFP
11:34 Yang tidak penting tidak perlu dinyalakan
11:58 Enable file fast clone
13:19 Hardware & Power (HDD Hibernation)
13:48 Masalah pada Harddisk
15:31 Cara membuat Harddisk lebih awet
16:02 Fan Speed Mode
17:19 Power Recovery
18:13 Teaser cara membuat NAS Synology lebih aman
18:28 Closing

Di video ini, kita bahas tentang cara optimasi SMB di NAS Synology agar kecepatan transfer data menjadi lebih maksimal. Setelah menerapkan langkah-langkah optimasi yang dijelaskan, performa NAS Synology kalian bisa meningkat secara signifikan. Jangan ragu untuk berbagi pengalaman, kendala, atau diskusi menarik lainnya di kolom komentar!

Mampir juga ke Forum Komunitas Saputra di:

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke temen-temen kalian semua ya, karena semua dukungan kalian itu mendorong kita untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Instagram: https://www.instagram.com/andyjsap

Cheers,
@Andy
 

Cara Menyimpan Senjata Api dengan Aman: Ulasan Gun Safe Spika S2E


Dalam video ini, Andy membahas unboxing dan review gun safe atau brankas penyimpanan senjata api dari brand Spika. Gun safe ini memiliki berat 142 kg dan dibanderol seharga 1,250 dolar Selandia Baru (NZD) atau sekitar Rp12.500.000. Pilihan Andy jatuh pada gun safe ini karena hobi target shooting-nya dan keinginan untuk menambah kapasitas penyimpanan senjata.

Gun safe dari Spika ini sudah terkenal di Australia dan Selandia Baru, terutama di kalangan komunitas target shooting dan hunting. Desainnya dibuat dengan teliti, termasuk sistem kunci yang aman sehingga tidak mudah dibuka secara sembarangan. Produk ini juga dilengkapi lampu LED ber-sensor gerak yang menyala otomatis saat pintu dibuka.

Dalam paket pembelian, pengguna mendapatkan dua set kunci—satu sebagai kunci utama dan satu sebagai cadangan—serta peralatan untuk pemasangan ke lantai atau dinding. Pemasangan gun safe diwajibkan menggunakan dynabolt di dua sisi, yakni ke tembok dan ke lantai beton untuk memastikan kekuatan maksimal.

Gun safe ini juga memiliki ammo safe, yaitu ruang khusus penyimpanan amunisi berukuran 36 cm x 36 cm. Kapasitas penyimpanannya cukup besar, mampu memuat hingga delapan senjata; namun, untuk senapan besar dengan scope, kapasitas praktisnya adalah lima senjata. Rak di dalam gun safe dapat diatur ketinggiannya sesuai dengan ukuran senjata.

Bagian pintu didesain dengan detail dan menggunakan sistem penguncian berlapis untuk meningkatkan keamanan. Material pintu dan bodi terbuat dari baja setebal 6 mm. Seri S2E dari Spika ini juga dapat digunakan untuk menyimpan berbagai jenis senjata dari kategori A, B, hingga P.

Selain fitur utama, Spika menyediakan suku cadang seperti handle pengganti. Jika terjadi kerusakan, teknisi dapat dikirim langsung ke rumah pengguna untuk melakukan perbaikan.

Gun safe ini dipasang ke dinding dengan rangka yang kuat serta ke lantai beton untuk memastikan stabilitas dan keamanan. Terdapat juga lockbox terpisah yang digunakan untuk menyimpan kunci utama gun safe.

Penasaran dengan detail lengkap dan performa gun safe Spika ini? Yuk, tonton videonya sampai habis!

00:00 Intro
00:05 Unboxing dan review gun safe (brankas senjata api) dari Spika
00:41 Promosi channel kedua “Andy Saputra” tentang aturan senjata di Selandia Baru
01:00 Spesifikasi gun safe: berat 142 kg
01:20 Pekerjaan di Selandia Baru sebagai konsultan IT
01:30 Hobi target shooting sebagai pelengkap aktivitas sehari-hari
01:32 Alasan membeli gun safe baru
01:40 Harga gun safe: NZD 1.250 atau sekitar Rp12.500.000
01:46 Dilengkapi dua set kunci: kunci utama dan cadangan
02:06 Keunggulan brand Spika: terkenal di Australia dan Selandia Baru
02:25 Desain kunci yang presisi dan aman
02:41 Fitur lampu LED dengan sensor gerak di dalam gun safe
02:51 Kelengkapan unboxing: buku manual, katalog, dan alat pemasangan
03:04 Peralatan pemasangan gun safe ke tembok dan lantai
03:18 Penjelasan cara pemasangan gun safe ke dinding dan lantai
03:45 Bonus stiker dari Spika
03:50 Dimensi ammo safe: 36 cm x 36 cm
03:56 Kekuatan engsel dengan tiga titik penguncian
04:09 Ketebalan pintu dan bodi gun safe
04:22 Mekanisme kunci
04:31 Ketersediaan spare part lengkap dan layanan teknisi
05:00 Demonstrasi fitur sensor gerak pada lampu LED
05:08 Kompartemen tambahan untuk penyimpanan alat pembersih senjata dan lainnya
05:24 Kapasitas penyimpanan gun safe
05:37 Rak penyimpanan yang dapat disesuaikan dengan ukuran senjata
05:50 Seri gun safe: Spika S2E
06:03 Kapasitas penyimpanan untuk kategori senjata A, B, hingga P
06:10 Desain pintu yang kokoh dengan mekanisme penguncian ganda
06:39 Mekanisme pemasangan ke dinding dan lantai
07:24 Penjelasan pemasangan lampu LED tambahan
07:47 Pemasangan gun safe di rumah
08:17 Sistem keselamatan ganda dengan lockbox untuk menyimpan kunci
09:24 Kesimpulan dan ajakan untuk memberi komentar
09:36 Promosi forum saputra.org tentang imigrasi ke Selandia Baru
09:54 Promosi website sapateknologi.com
09:57 Ajakan like, share, subscribe, dan aktifkan notifikasi
10:06 Closing

Bagi yang tertarik dengan konten seputar teknologi dan keamanan senjata api, Anda dapat mengunjungi website:
www.sapateknologi.com

Untuk info peluang studi, bekerja, dan tinggal di Selandia Baru, kunjungi:
www.andysaputra.com

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke temen-temen kalian semua ya, karena semua dukungan kalian itu mendorong kita untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Instagram: https://www.instagram.com/andyjsap

Cheers,
@Andy
 

MikroTik Chateau LTE6 ax: Unboxing & Review Router 4G/5G LTE Wi‑Fi 6 + Antena Eksternal


Dalam video kali ini, Andy akan melakukan unboxing dan review MikroTik Chateau LTE6 ax S53UG+5HaxD2HaxD-TC&FG621-EA, sebuah router canggih yang menawarkan konektivitas LTE dan Wi‑Fi 6 dengan performa tinggi. Andy akan membahas spesifikasi utama, fitur unggulan, serta perbandingannya dengan seri MikroTik lainnya.

Review Winbox dan Konfigurasi Dasar: Andy akan membahas antarmuka Winbox pada MikroTik Chateau, yang memudahkan pengaturan dan pemantauan jaringan. Langkah‑langkah konfigurasi dasar akan dijelaskan untuk membantu pengguna memulai dengan perangkat ini.

Pemasangan SIM Card 4G: Tutorial langkah demi langkah tentang cara memasukkan dan mengonfigurasi SIM card 4G pada router ini, sehingga Anda dapat segera menikmati koneksi internet melalui jaringan seluler.

Review Antena Eksternal BSM‑6‑60‑5SP 4G/5G MIMO OMNI TUBE ANTENNA 5m SMA(m): Selain fitur bawaan, Andy juga akan mereview antena eksternal BSM‑6‑60‑5SP, yang dirancang untuk meningkatkan kualitas sinyal 4G/5G. Antena ini memiliki desain omnidirectional dengan gain yang optimal, serta dilengkapi kabel 5 meter dengan konektor SMA male, cocok untuk meningkatkan performa MikroTik Chateau Anda.

Penasaran apa saja keunggulan dan spesifikasi dari MikroTik Chateau ini? Tonton videonya sampai selesai ya!

00:00 Intro
00:33 Pengenalan MikroTik Chateau
00:50 Unboxing MikroTik Chateau
01:28 Review Spesifikasi MikroTik Chateau
02:17 Kenapa antenanya sudah terpasang dari awal, apakah bisa dilepas atau tidak?
02:45 Keunggulan MikroTik Chateau
04:11 Winbox MikroTik Chateau
05:25 Bagian Interface
06:00 Bagian Resources
07:09 Interface LTE, Package List, RouterBOARD
07:35 Alasan kenapa nama modelnya rumit
08:10 Versi Factory Firmware
08:30 Berapa core dari MikroTik Chateau
08:50 Konfigurasi fiber
09:58 Proses memasukkan SIM card 4G
10:30 Lima bar LED menunjukkan sinyal 4G/5G
10:36 Kemampuan menggunakan antena eksternal
10:45 Seri Antena
10:47 Review singkat Antena Omnidirectional
11:20 Harga MikroTik Chateau & Panorama Antennas
11:28 Closing

Spesifikasi Utama MikroTik Chateau LTE6 ax:
• Prosesor: Quad‑Core IPQ‑6010 dengan kecepatan hingga 1.8 GHz
• RAM: 1 GB DDR3L
• Penyimpanan: 128 MB NAND
• Port Ethernet: 4 port Gigabit (10/100/1000 Mbps) dan 1 port 2.5G
• Slot SIM: 1 slot Micro SIM
• USB: 1 port USB 2.0 tipe A
• Standar Wi‑Fi: 2.4 GHz (802.11b/g/n/ax) dan 5 GHz (802.11a/n/ac/ax) dengan teknologi Wi‑Fi 6
• Kecepatan Maksimal Wi‑Fi: 574 Mbps untuk 2.4 GHz dan 1200 Mbps untuk 5 GHz
• Kategori LTE: 6 (300 Mbps Downlink, 50 Mbps Uplink)
• Band LTE yang Didukung: FDD: 1, 3, 5, 7, 8, 20, 28; TDD: 38, 40, 41
• Sistem Operasi: RouterOS v7 dengan lisensi level 4

Fitur Unggulan:
• Konektivitas LTE Terintegrasi: Memungkinkan akses internet melalui jaringan seluler dengan kecepatan tinggi.
• Teknologi Wi‑Fi 6: Menawarkan kecepatan dan efisiensi yang lebih baik untuk perangkat modern.
• Port Ethernet 2.5G: Mendukung koneksi kabel dengan bandwidth lebih tinggi untuk kebutuhan transfer data besar.
• Dukungan Antena Eksternal: Memungkinkan peningkatan sinyal dengan menghubungkan antena eksternal.

Gimana menurut kalian, apakah MikroTik Chateau ini lebih unggul dibandingkan router lain di kelasnya? Jika ada pengalaman atau saran, tulis di kolom komentar ya!

Gabung juga di Forum Komunitas https://saputra.org

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke temen-temen kalian semua ya, karena semua dukungan kalian itu mendorong kita untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Instagram: https://www.instagram.com/andyjsap

Cheers,
@Andy
 

Migrasi VM TrueNAS ke Hyper-V Tanpa Reinstall OS: Panduan Lengkap & Mudah


Dalam video kali ini, Andy akan membahas cara memindahkan VM dari TrueNAS ke Hyper-V dengan mudah dan tanpa perlu reinstall OS atau aplikasi.

Sebelum memulai proses migrasi, pastikan VM di TrueNAS sudah dalam keadaan shutdown. Selanjutnya, kita mencari lokasi hard disk VM. Di TrueNAS, hard disk VM disimpan dalam format Zvol. Karena Zvol merupakan sistem berbasis block level, kita tidak bisa langsung menemukan file disk-nya, sehingga perlu dilakukan konversi agar bisa digunakan di Hyper-V.

Proses migrasi dilakukan dengan mengakses TrueNAS melalui SSH dan menjalankan perintah untuk melihat konfigurasi VM, termasuk lokasi penyimpanan disk. Setelah menemukan path Zvol, kita menggunakan perintah QEMU-IMG untuk mengonversinya ke format VHDX yang kompatibel dengan Hyper-V. Setelah konversi selesai, file VHDX dipindahkan ke server Hyper-V, lalu kita membuat VM baru dengan opsi “Use an existing virtual hard disk” dan mengarahkan ke file yang telah dikonversi.

Setelah VM dibuat di Hyper-V, langkah berikutnya adalah mengonfigurasi jaringan agar sesuai dengan sistem baru. Beberapa perubahan mungkin diperlukan, seperti mengganti nama interface jaringan dan menerapkan konfigurasi dengan netplan. Setelah memastikan koneksi berjalan dengan baik, kita melakukan uji coba reboot untuk memastikan semuanya berfungsi dengan lancar. Dengan cara ini, VM berhasil dipindahkan dari TrueNAS ke Hyper-V tanpa perlu reinstall OS atau aplikasi, sehingga menghemat waktu dan mempermudah proses migrasi.

Penasaran bagaimana proses lengkap migrasi VM dari TrueNAS ke Hyper-V tanpa reinstall OS? Simak videonya sampai selesai!

Timeline:
00:00 Intro
00:04 Pengenalan migrasi VM dari TrueNAS ke Hyper-V
00:30 Menyiapkan VM di TrueNAS dan memastikan shutdown
01:00 Mencari lokasi hard disk VM di TrueNAS
01:28 Mengakses TrueNAS via SSH dan menemukan path Zvol
02:30 Menggunakan QEMU-IMG untuk mengonversi ke VHDX
03:50 Memindahkan file VHDX ke server Hyper-V
04:03 Membuat VM baru di Hyper-V dan memilih VHDX
05:02 Menyesuaikan jumlah core dan pengaturan lainnya
06:08 Mengonfigurasi jaringan agar kompatibel dengan Hyper-V
06:49 Menguji koneksi jaringan dan memastikan berjalan normal
07:05 Melakukan reboot VM dan memastikan stabilitas
07:59 Kesimpulan dan manfaat migrasi tanpa reinstall
08:34 Mempersilahkan audiens bertanya melalui komentar
08:41 Cara bergabung dalam komunitas IT di saputra.org
08:53 Informasi peluang studi, kerja, dan tinggal di Selandia Baru
09:03 Ajakan untuk like, subscribe, dan aktifkan notifikasi
09:12 Closing

Sudah coba migrasi VM kalian dari TrueNAS ke Hyper-V?
Bagikan pengalaman kalian di kolom komentar!

Gabung juga di Forum Komunitas:

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke temen-temen kalian semua ya, karena semua dukungan kalian itu mendorong kita untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Instagram: https://www.instagram.com/andyjsap

Cheers,
@Andy
 

Apple MacBook Air M3 vs. M1: Unboxing, Review & Benchmark Lengkap!


Dalam video kali ini, Andy akan membahas Apple MacBook Air M3, laptop terbaru dengan prosesor M3 yang banyak digunakan di sekolah-sekolah Selandia Baru.

MacBook Air M3 hadir dengan memori bawaan 16GB dan penyimpanan 512GB, serta kemasan yang lebih mungil dibandingkan generasi sebelumnya. Selain itu, terdapat konektor pengisian daya MagSafe dan charger 35W dengan dua port USB-C, tetapi Apple tidak lagi menyertakan stiker dalam paket pembelian.

Dari segi performa, MacBook Air M3 menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan M1. GPU-nya memiliki 10 core dibandingkan 7 core pada M1, serta menggunakan memori LPDDR5 yang lebih cepat. Pengujian benchmark Speedometer menunjukkan skor 680 untuk M3, dua kali lipat dari M1 yang hanya mencapai 340. Selain itu, laptop ini tetap mempertahankan dua port USB-C dan jack audio 3.5mm, serta mendukung pengisian daya melalui USB-C jika MagSafe tidak tersedia.

Pengujian lain dilakukan pada kualitas kamera, audio, dan mikrofon. Kamera FaceTime HD pada M3 memiliki perbaikan dalam pengolahan cahaya, menghasilkan gambar yang lebih jernih dibandingkan M1. Selain itu, terdapat aplikasi AlDente yang memungkinkan pengguna mengoptimalkan daya tahan baterai dengan membatasi pengisian hingga 85%, sehingga baterai lebih awet. Untuk gaming, MacBook Air M3 dapat menjalankan game dengan kualitas tinggi, meskipun pada pengaturan grafis maksimal masih terdapat sedikit kendala performa.

MacBook Air M3 sangat cocok bagi pengguna yang membutuhkan laptop untuk aktivitas sehari-hari, seperti browsing, pekerjaan ringan, dan multimedia. Sementara bagi pengguna yang memerlukan performa lebih tinggi untuk rendering atau gaming berat, MacBook Pro bisa menjadi pilihan yang lebih tepat. Sebagai penutup, penonton diajak untuk bergabung dalam forum komunitas saputra.org untuk berdiskusi tentang teknologi informasi, serta peluang untuk study, bekerja dan tinggal di Selandia Baru, dan berlangganan kanal untuk mendapatkan konten terbaru.

Penasaran bagaimana performa MacBook Air M3 dibandingkan dengan M1? Tonton videonya sampai selesai ya!

00:00 Intro
00:33 Pengenalan laptop MacBook Air M3
00:55 Unboxing MacBook Air M3
01:29 Spesifikasi dasar (RAM, storage, ukuran layar)
02:29 Aksesoris yang disertakan (charger, kabel, dll.)
02:50 Penjelasan port dan konektivitas (USB-C, MagSafe, audio jack)
03:40 Penggunaan MacBook Air di sekolah-sekolah Selandia Baru
04:00 Rekomendasi laptop untuk anak-anak (Windows vs. Chromebook vs. MacBook)
05:02 Kondisi baterai
05:17 Perbandingan spesifikasi MacBook M3 vs. M1
05:56 Perbedaan GPU, RAM, dan display antara M3 dan M1
06:39 Perbandingan kualitas webcam antara M3 dan M1
07:15 Perbandingan bagian grafik atau display M3 dan M1
07:49 Perbandingan memory
08:04 Video sebelumnya review Apple Mac Studio
08:31 Penjelasan tentang penggunaan baterai
09:00 Pengujian daya tahan baterai dan siklus charge
09:10 Pengenalan aplikasi AlDente untuk manajemen baterai
11:12 Benchmarking kecepatan MacBook M1 vs. M3
11:48 Pengujian kualitas mikrofon
12:25 Aktivitas CPU dan penggunaan RAM di Activity Monitor
14:03 Sound, energy dan disk.
14:16 Pengujian performa gaming dan grafis
14:23 Pengujian kualitas speaker MacBook M3
14:51 Konfigurasi video
15:12 Advanced setting shadow quality ultra-high
17:08 Rekomendasi: Pilih MacBook Air atau MacBook Pro?
18:39 Rekomendasi akhir
18:47 Informasi komunitas dan forum diskusi
19:23 Closing

Untuk informasi lebih lanjut tentang AlDente – Charge Limiter klik:

Gimana nih menurut kalian tentang MacBook Air M3? Apakah worth it dibandingkan dengan M1? Kalau ada pertanyaan atau pendapat, tulis di kolom komentar ya!

Gabung juga di Forum Komunitas https://saputra.org

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke temen-temen kalian semua ya, karena semua dukungan kalian itu mendorong kita untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Instagram: https://www.instagram.com/andyjsap

Cheers,
@Andy
 

Jenis RAID & Cara Expand Storage di Synology NAS Server: Panduan Lengkap


Halo teman-teman! Jumpa lagi dengan Andy Saputra di channel Sapa Teknologi. Di video kali ini, kita bakal bahas cara ekspansi drive dan RAID di Synology NAS.

Pertama, apa itu RAID?
RAID atau Redundant Array of Independent Disks adalah metode untuk menggabungkan beberapa hard drive menjadi satu unit penyimpanan. Di Synology NAS, ada dua grup RAID yang umumnya digunakan. Yang pertama adalah RAID grup (seperti RAID 0, RAID 1, RAID 5, dan RAID 6). Yang kedua adalah Synology Hybrid RAID (SHR), yang menawarkan fleksibilitas lebih unggul.

Kita mulai dari RAID grup. RAID grup punya beberapa tipe:
• RAID 0 membagi data ke beberapa drive untuk performa tinggi, tetapi tanpa proteksi—kalau satu drive rusak, data hilang.
• RAID 1 melakukan mirroring, jadi data lebih aman karena tersimpan di dua drive.
• RAID 5 cocok untuk NAS dengan tiga drive atau lebih, seimbang antara performa, kapasitas, dan proteksi.
• RAID 6 bisa bertahan hingga dua drive rusak, ideal untuk storage besar di atas 12TB.

Berikutnya, ada SHR (Synology Hybrid RAID). SHR mirip dengan RAID, tetapi lebih fleksibel. Misalnya, kalau kalian pakai drive dengan ukuran berbeda, SHR bisa memaksimalkan penggunaan kapasitasnya. Namun, performanya mungkin sedikit lebih lambat, terutama jika kapasitas drive berbeda-beda.

Di video ini, Andy juga akan menunjukkan cara ekspansi storage di Synology NAS. Misalnya, jika kalian mulai dengan konfigurasi basic (tanpa proteksi data), bisa upgrade ke RAID 1 dengan menambahkan satu drive. Dari RAID 1, kalian dapat naik ke RAID 5, kemudian ke RAID 6 jika butuh proteksi lebih. Ingat, proses upgrade RAID ini hanya satu arah—kalian tidak bisa downgrade kembali ke konfigurasi sebelumnya.

Buat kalian yang penasaran bagaimana prosesnya, tips dan triknya apa saja, serta hal-hal yang sebaiknya dihindari, pastikan tonton video ini sampai selesai. Yuk, langsung kita mulai!

Timeline:
00:00 Intro
00:32 Jenis-jenis RAID di Synology Server
01:30 RAID 0: kelebihan & kekurangan, contoh penggunaan
02:46 RAID 1: cara kerja, kelebihan, dan kekurangan
03:54 RAID 5: cara kerja, kelebihan, dan kekurangan
06:15 RAID 6: mekanisme penyimpanan data dan keunggulannya
08:03 SHR (Synology Hybrid RAID)
09:47 SHR vs RAID 5
10:18 RAID 6 vs SHR 2
10:36 Kekurangan SHR
11:28 Kenapa NAS Synology Enterprise tidak menerapkan SHR?
12:01 SHR untuk penggunaan personal/home-user
12:30 Cara ekspansi (upgrade) storage di Synology NAS
13:37 Upgrade RAID
13:53 Kenapa RAID 1 tidak bisa di-upgrade langsung ke RAID 6?
15:37 Upgrade RAID 1 ke RAID 5
17:55 Berapa lama waktu upgrade RAID 1 ke RAID 5?
18:46 Bagaimana cara downgrade RAID di Synology NAS Server?
20:12 Forum diskusi dan tanya jawab tentang IT
21:00 Closing

Itulah penjelasan terkait kelompok RAID di Synology NAS. Kalau kalian punya pertanyaan, tulis aja di kolom komentar di bawah. Pertanyaan menarik bakal Andy bahas di video berikutnya.

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke teman-teman kalian, karena semua dukungan kalian mendorong kami untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Instagram: https://www.instagram.com/andyjsap

Cheers,
@Andy
 

Unboxing & Review Twinkly Squares: Panel RGB Pintar Biar Ruangan Makin Kece


Halo teman-teman semua! Jumpa lagi bersama Andy Saputra di channel Sapa Teknologi untuk membahas teknologi terbaru. Kali ini, kita akan melakukan unboxing dan review Twinkly Squares.

#TwinklySquares adalah lampu RGB yang dapat dipasang di dinding. Lampu ini sangat fleksibel untuk berbagai kebutuhan—mulai dari dekorasi rumah, studio, hingga gaming setup. Teman-teman bisa menampilkan teks, animasi, atau efek sesuai selera. Tak hanya itu, Twinkly Squares juga memiliki rating IP20 (tahan debu dan kelembapan ringan) sehingga lebih tahan lama.

Nah, di video kali ini, Andy akan memperkenalkan dua paket Twinkly Squares. Yang pertama adalah Starter Pack yang berisi 5 panel + 1 master, dan yang kedua adalah Extension Pack berisi 3 panel tambahan.

Selain itu, di dalam paket juga tersedia konektor penghubung antarpanel, serta kabel USB Type-C dan adaptor daya 🔌 berdaya 65W. Twinkly Squares kompatibel dengan Apple HomeKit, sehingga dapat dihubungkan ke ekosistem smart home. Melalui aplikasi Twinkly, kalian bisa menambahkan efek visual dan mengatur tampilan lampu sesuai keinginan.

💰 Untuk #hargaTwinklySquares, Starter Pack dibanderol seharga 488 NZD atau sekitar Rp4.400.000, sedangkan Extension Pack dibanderol 198 NZD atau sekitar Rp1.800.000 untuk 3 panel.

Menarik banget, kan? Buat kalian yang penasaran, yuk tonton video ini sampai selesai!

00:00 Intro
00:47 💸 Harga Twinkly Squares
01:19 Unboxing Twinkly Starter Pack 5+1
02:17 Tampak Dekat Twinkly Squares Master Panel
02:38 Tampak Dekat Extension Panel (panel tambahan)
03:04 Sumber Daya Twinkly Squares 🔌
03:22 Unboxing Twinkly Squares Extension Pack
03:56 Tingkat Ketahanan Twinkly Squares
04:03 Menggabungkan Panel Twinkly Squares
04:53 🔗 Proses Pairing ke Aplikasi Twinkly
06:41 Tips saat proses mapping panel
07:26 Review Efek Visual
07:47 Membuat Efek Animasi dan Teks Kustom
08:45 Eksplorasi Galeri Animasi di Aplikasi Twinkly
09:25 🔗 Koneksi dengan Apple HomeKit
10:57 Outro

Nah, gimana menurut teman-teman? Worth it nggak Twinkly Squares ini?

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke teman-teman kalian semua, karena dukungan kalian mendorong kami untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke temen-temen kalian semua ya, karena semua dukungan kalian itu mendorong kita untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Instagram: https://www.instagram.com/andyjsap

Cheers,
@Andy
 

Review Lampu Natal Twinkly Smart LED Strings Rp5 Juta - Canggih Banget, Tahan Cuaca & Apple HomeKit


Halo teman-teman semua! Jumpa lagi bersama Andy Saputra di Selandia Baru di channel Sapa Teknologi. Dalam video spesial kali ini, Andy bersama Jayden, Jensen, Justin, dan Thirza Saputra akan mendekorasi pohon Natal 🎄 sekaligus memperkenalkan salah satu dekorasi pohon Natal yang menurut kami paling keren karena dapat dikustomisasi sesuai keinginan.

Namanya adalah Twinkly, sebuah Smart LED Strings yang inovatif banget!

Menariknya, Twinkly Strings dapat dikontrol melalui aplikasi Twinkly dan memiliki fitur canggih, seperti:
• Pemetaan LED detail menggunakan kamera smartphone
• Membuat efek dan animasi yang bisa diatur sesuai selera
• Menerapkan efek yang tersedia di galeri aplikasi
• Opsi timer dan penjadwalan 🕓
• Terhubung dengan Apple HomeKit

Twinkly Strings ini sebenarnya tidak hanya untuk dekorasi pohon Natal, tetapi juga dapat digunakan untuk dekorasi rumah, taman, dan sebagainya.

Penasaran bagaimana hasilnya? Pastikan kalian menonton video ini dari awal hingga selesai!

Timeline:
00:00 Intro
00:54 Dekorasi Pohon Natal & Harga
01:25 Unboxing Twinkly Strings 250 LED
01:41 Keamanan dan Ketahanan
02:07 Menghubungkan Strings LED dengan Power Supply
02:35 Mendekorasi Pohon Natal dengan Twinkly Strings 250 LED
02:56 Mengunduh Aplikasi Twinkly
03:12 Menghubungkan Twinkly Strings dengan Aplikasi Twinkly
04:19 Pemetaan Lampu melalui Aplikasi (Tahap 1/3)
05:12 Jika Ingin Menambah Strings LED
05:42 Lanjut Pemetaan dari Sisi Lain (Tahap 2/3)
06:23 Pemetaan 3D Tahap Akhir dan Finalisasi Layout
06:52 Memilih Efek dan Pengaturan Kustom
07:39 Fitur Timer dan Kontrol melalui Aplikasi
08:01 Hasil Akhir Dekorasi Pohon Natal
08:37 Sinkronisasi Efek Lampu dengan Aplikasi
08:55 Menggabungkan Twinkly Strings LED melalui Aplikasi
10:49 Kedalaman Warna Twinkly Strings LED
11:10 Menghubungkan Twinkly Strings dengan Apple HomeKit
13:13 Tips Beli Christmas Light
13:41 Menggabungkan (Grouping) Twinkly Strings di HomeKit
14:41 Outro

Twinkly Strings bisa digunakan baik di dalam maupun di luar ruangan, karena sudah memiliki rating IP44. Tidak hanya itu, Twinkly Strings LED memiliki lebih dari 16 juta warna sehingga lebih detail. 💰 Harga untuk varian 250 LED adalah 279 NZD atau sekitar Rp2,6 juta. Namun, untuk pohon Natal di video ini kami menggunakan 2 box, jadi totalnya sekitar Rp5,2 juta.

Dengan fitur-fitur canggih tersebut, menurut kalian apakah Twinkly Strings sepadan dengan harganya?

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke temen-temen kalian semua ya, karena semua dukungan kalian itu mendorong kita untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Instagram: https://www.instagram.com/andyjsap

Cheers,
@Andy
 

Unboxing & Review Ledger Stax: Dompet Crypto Terbaru di Indonesia – Canggih dan Super Aman!


Dalam video Sapa Teknologi kali ini, kita akan mengulas Ledger Stax, sebuah hardware wallet kripto yang paling canggih dan populer tahun ini.

⭐ Spesifikasi Utama Ledger Stax:
• Ukuran: 85 mm x 54 mm x 6 mm (seukuran kartu kredit)
• Berat: 45 gram (ringan, namun terasa kokoh dan premium)
• Layar: Curved E Ink® touchscreen, 672 x 400 piksel
• Konektivitas: Bluetooth 5.2, USB Type-C
• Baterai: Lithium-ion 200 mAh, 🔋 tahan hingga 10 jam penggunaan atau beberapa bulan dalam kondisi standby
• Fitur Tambahan: Wireless charging (Qi), integrasi dengan aplikasi Ledger Live

🔐 Seberapa aman Ledger Stax?
Ledger Stax adalah salah satu #dompetkripto paling aman yang ada saat ini. Perangkat ini menyimpan private key/seed phrase secara offline pada chip Secure Element yang terisolasi dari internet, sehingga hampir tidak mungkin ditembus oleh serangan online. Chip ini memiliki sertifikasi CC EAL6+, yang menjamin tingkat keamanan tertinggi dibandingkan perangkat sejenis.

Penasaran sekeren apa #LedgerStax? Yuk simak videonya!

Timeline:
00:00 Intro
00:40 Unboxing paket
01:22 Apa saja yang ada di dalam kotak?
01:58 Kesan pertama
02:37 Ledger Stax Magnet Shell
03:12 Pengaturan awal
03:51 Konfigurasi melalui Ledger Live Mobile
04:34 Amankah membeli crypto wallet bekas?
05:01 Update software
05:25 Fitur unggulan: E Ink® touchscreen
05:53 Setup Stax: Nama perangkat
06:08 Setup Stax: PIN 🔑
06:34 Tampilan samping Ledger Stax
06:44 Setup Stax: Secret Recovery Phrase
08:11 Setup Stax: Backup Secret Recovery Phrase
08:35 Setup Stax: Instalasi aplikasi
09:45 Memori penyimpanan Stax
11:14 Berapa aplikasi yang bisa diinstal?
11:40 Pengaturan umum Ledger Stax
14:06 Bagaimana jika Stax/dompet kripto rusak?
15:05 Menerima crypto melalui Ledger Live Mobile
17:17 Mengirim crypto melalui Ledger Live Mobile
19:58 Biaya transfer crypto 💸
20:21 Pengisian daya | USB-C dan Wireless Charging
21:01 Kenapa lebih aman pakai #cryptowallet?
21:30 Kustomisasi tampilan layar depan (lock screen)
24:12 Tutorial Ledger Live Desktop
26:10 Dashboard dompet kripto di aplikasi komputer
26:35 Menambahkan beberapa akun Solana
27:25 Menerima crypto via Ledger Live Desktop
29:41 Fitur Buy, Swap, dan Stake
30:16 Sinkronisasi aset kripto Ledger Live Desktop
30:44 Mengirim crypto melalui Ledger Live Desktop
32:07 Tips aman simpan aset crypto (pengalaman pribadi)
33:58 EXTRA: Diskon & benefit khusus pembelian Ledger Stax
34:08 Outro

Jadi bagaimana menurut teman-teman? 😃
Kalian lebih suka simpan aset kripto di exchanger, software wallet seperti Exodus, atau hardware wallet seperti Ledger?

Kalau kalian tertarik membeli Ledger Stax, bisa melalui link https://saputra.org/go/ledger untuk mendapatkan diskon dan keuntungan tambahan 🎁

Atau jika ingin mendapatkan software wallet Exodus gratis, gunakan link https://saputra.org/go/exodus

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke temen-temen kalian semua ya, karena semua dukungan kalian itu mendorong kita untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Instagram: https://www.instagram.com/andyjsap

Cheers,
@Andy
 

Review Lengkap Synology DS1823xs+ NAS: Solusi untuk Home Labs hingga Datacenter


Hari ini, Andy berkesempatan untuk mereview Synology DS1823xs+ dan Synology SATA SSD 2.5inch Enterprise.

Synology DS1823xs+ adalah NAS desktop power berukuran 8-bay dengan garansi yang cukup panjang, yaitu 5 tahun. Unit ini memiliki berat 6,2 kg dan setiap pembelian dilengkapi dengan 1 kabel power, 2 kabel LAN, 1 plastik baut, serta 2 kunci Synology. Di bagian atas unit, terdapat indikator status dan alert LED, 1 tombol power, serta LED untuk LAN 1, 2, dan 3. Sementara itu, di bagian belakang unit terdapat beragam port seperti 2 expansion port, 1GbE RJ-45 ports, 10GbE RJ-45 Port, USB 3.2 Gen 1 Ports, serta PCI Express Expansion Slot. Expansion port ini berfungsi untuk menambah kapasitas penyimpanan. Jadi, jika unit ini sudah terisi penuh tetapi masih ingin upgrade lagi, kita bisa menambahkan harddisk tambahan tanpa khawatir unit tidak terbaca.

Untuk membuka drive trays pada Synology DS1823xs+, cukup menekan bagian bawah drive trays. Ketika semua drive trays dilepas, kita akan melihat di dalam unit terdapat 2 fan, 1 heatsink tower, serta 2 slot NVMe. Di bagian bawah unit, terdapat 2 slot memory. Synology DS1823xs+ menggunakan memory berkapasitas 8GB yang sudah dilengkapi fitur ECC (Error Correction Code). Namun, perlu dicatat bahwa untuk seri Synology XS ini, hanya harddisk atau SSD bermerk Synology saja yang bisa digunakan.

Beralih ke Synology SATA SSD 2.5inch Enterprise, SSD ini berukuran 480 GB. Untuk server NAS seri enterprise seperti DS1823xs+, harus menggunakan drive dari Synology yang berlabel enterprise. Kelebihannya adalah performa yang konsisten, kompatibilitas yang terjamin, serta minimal service disruption. SSD ini juga sudah dilengkapi fitur hot swappable, yang artinya kita bisa memasangkan drive ke server NAS tanpa harus mematikan server NAS. Dengan ukuran hanya 2,5 inch, SSD ini sangat mudah dipasang pada drive tray tanpa perlu kunci tambahan.

Synology DS1823xs+ sangat worth it untuk dicoba, terutama jika Anda ingin menjalankan berbagai aplikasi seperti Docker Container, Home Assistant, dan masih banyak lagi, tanpa perlu khawatir dengan biaya langganan bulanan seperti pada OneDrive ataupun iCloud. Unit ini juga dilengkapi fitur Out-Of-Band (OOB), yang memungkinkan Anda melakukan remote turn on/turn off serta mengakses server meskipun terjadi error, sehingga tetap bisa login menggunakan OOB ini. Namun, ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan sebelum membeli Synology DS1823xs+, yaitu hanya mendukung SSD bermerk Synology, tidak support Synology Hybrid RAID (SHR), dan hanya memiliki single power supply.

00:00 Intro
00:55 Unboxing Synology DS1823xs+
01:01 Perlengkapan tambahan
01:13 Demo penggunaan kunci Synology
01:43 Tampilan fisik Synology DS1823xs+
01:52 Tampilan bagian atas
02:03 Tampilan belakang
02:45 Garansi
03:00 Expansion port
03:56 Tampilan dalam
04:04 Heatsink tower
04:24 NVMe slot
05:18 Tampilan bawah
05:25 Memory slot
05:32 Spesifikasi memory
06:27 Tampilan drive trays dimasukan
07:01 Review Synology SATA SSD 2.5inch Enterprise
08:45 Hot Swappable
09:16 Unboxing Synology SATA SSD 2.5inch Enterprise
09:43 Tutorial memasang SSD ke drive tray
10:07 Lock drive tray
10:39 Pemasangan drive tray
10:56 Tampilan Synology DS1823xs+ ketika dinyalakan
11:08 Kelebihan pertama
11:38 Kelebihan kedua
11:51 Kelebihan ketiga
12:28 Kelebihan keempat
12:38 Kelebihan kelima
12:57 Out-Of-Band (OOB)
14:03 Kekurangan pertama
14:35 Shingled Magnetic Recording (SMR)
16:00 Harddisk seri +
17:00 Kekurangan kedua
17:16 Synology Hybrid RAID (SHR)
17:44 Setup SSR di NAS Synology
18:22 Kekurangan Synology Hybrid RAID (SHR)
19:02 Kekurangan ketiga
19:22 Closing

Jadi, itulah review lengkap untuk Synology DS1823xs+ dan Synology SATA SSD 2.5inch Enterprise. Dengan kapasitas penyimpanan yang besar serta performa yang kuat, apakah Synology DS1823xs+ dan Synology SATA SSD 2.5inch Enterprise cocok untuk kebutuhan profesionalmu? Jika kalian ada pertanyaan, bisa tulis di kolom komentar ya, guys!

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke temen-temen kalian semua ya, karena semua dukungan kalian itu mendorong kita untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Instagram: https://www.instagram.com/andyjsap

Cheers & God bless you all
@Andy
 
Back
Top