Sapa Teknologi

Stay up-to-date with Andy's Tech Vlog "Sapa Teknologi" on YouTube

AirPods Pro 2 dengan USB-C: Layak Dibeli? Review Mendalam & Perbandingan dengan Model Sebelumnya


Pada kesempatan kali ini, Andy akan mengulas secara detail tentang AirPods Pro 2 Generasi ke-2.

AirPods Pro 2 Gen 2 merupakan pengembangan dari AirPods Pro 2. Perbedaan yang paling menonjol dari AirPods Pro 2 Gen 2 adalah penggunaan port USB-C dan dukungan audio lossless untuk konektivitas dengan Apple Vision Pro. Setiap pembelian AirPods Pro 2 akan menyertakan aksesori tambahan seperti kabel USB-C to USB-C dan 3 pasang eartips (XS, S, dan L). Apple juga memperkenalkan ukuran eartips baru yang lebih kecil, yaitu XS. Selain itu, kita bisa melakukan custom engraving pada case AirPods kita. Desain case AirPods Pro 2 Gen 2 tidak banyak berubah, tetapi ada beberapa penambahan fitur pada bagian kanan dan bawah case. Di bagian kanan case, terdapat lanyard lock dimana kita bisa mengaitkan tali untuk lebih mudah membawa AirPods. Di bagian bawah case, terdapat tombol reset, port USB-C, dan speaker yang berfungsi untuk memberikan notifikasi suara saat menggunakan fitur Find My.

AirPods Pro 2 Gen 2 memiliki beberapa perbedaan fitur dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Perbedaan pertama terletak pada bagian belakang AirPods, di mana AirPods Pro 2 Gen 2 memiliki lubang (Microphone Fence) yang berfungsi untuk membantu meningkatkan kualitas suara dan kinerja mode adaptif. Perbedaan kedua terletak di bagian bawah AirPods, yang kini tidak memiliki lubang sensor karena sudah menggunakan teknologi skin detect. Pengaturan volume dapat dilakukan dengan mudah hanya dengan menggeser jari ke atas atau ke bawah pada tangkai AirPods. AirPods Pro 2 Gen 2 memiliki 4 opsi pengaturan kontrol kebisingan, yaitu off, transparency mode, adaptive mode, dan noise cancellation. Fitur noise cancellation berfungsi untuk memblokir suara dari luar sehingga menciptakan suasana yang sunyi. Selain itu, terdapat juga fitur conversation awareness yang secara otomatis menurunkan volume musik dan memperjelas suara lawan bicara saat Anda sedang berbicara dengan seseorang.

Case AirPods Pro 2 Gen 2 juga bisa diisi daya menggunakan charger Apple Watch karena case ini memiliki magnet di dalamnya. AirPods Pro 2 Gen 2 lebih berat 5 gram dari AirPods Pro 2 generasi sebelumnya karena di dalam case AirPods Pro 2 Gen 2 terdapat chip H2. Chip H2 ini memiliki processing power yang 2 kali lebih cepat dan lebih detail. Keunggulan lain dari chip H2 adalah koneksi yang otomatis 12 kali lebih cepat. AirPods Pro 2 Gen 2 sudah menggunakan Bluetooth 5.3, yang membuat jangkauan koneksi menjadi lebih jauh dan baterai lebih hemat.

00:00 Intro
00:41 Tampilan packaging asli dari Apple
00:45 Unboxing dus packaging
01:06 Tampilan dus AirPods Pro 2 Gen 2
01:14 Unboxing AirPods Pro 2 Gen 2
01:32 Engraving tulisan “AS”
02:01 Tampilan fisik AirPods Pro 2 Gen 2
02:16 Tampilan lanyard lock
02:29 Tampilan bawah case AirPods Pro 2 Gen 2
02:52 Tampilan ketika case AirPods Pro 2 Gen 2 dibuka
02:57 Perlengkapan tambahan
03:16 Penjelasan penambahan ukuran eartips
03:53 Pairing ke iPhone
04:02 Tampilan fisik AirPods Pro 2 Gen 2 di layar iPhone
04:23 Setting adaptive audio
05:03 Tampilan baterai case dan AirPods Pro 2 Gen 2
05:15 Tampilan setting AirPods Pro 2 Gen 2
05:33 Penjelasan noise control off
05:42 Penjelasan transparency mode
05:52 Penjelasan adaptive mode
05:57 Penjelasan noise cancellation
06:44 Timbang AirPods lama
06:51 Timbang AirPods Pro 2 Gen 2
07:13 Mencoba membunyikan AirPods Pro 2 Gen 2 di Find My
07:22 AirPods Pro 2 Gen 2 berbunyi
07:36 Demo pengecasan AirPods Pro 2 Gen 2 di charger Apple Watch
07:58 Demo pengecasan AirPods lama di charger Apple Watch
08:20 Demo pengecasan AirPods lama di MagSafe
08:32 Demo pengecasan AirPods Pro 2 Gen 2 di MagSafe
09:11 Perbedaan fisik AirPods lama dengan AirPods Pro 2 Gen 2
10:26 Slide up dan slide down untuk pengaturan volume
11:26 Demo pencarian case AirPods Pro 2 Gen 2 di Find My
12:15 Keunggulan H2 Chip
15:05 Konfigurasi audio
15:31 Penjelasan conversation awareness
15:57 Penjelasan loud sound reduction
16:19 Demo suara microphone AirPods Pro 2 Gen 2
16:34 Penjelasan perilisan ketiga AirPods Pro
17:23 Closing

Dengan berbagai peningkatan fitur yang ditawarkan, menurut kalian apakah AirPods Pro 2 Gen 2 benar-benar layak untuk dibeli? Jika ada pertanyaan, silakan tulis di kolom komentar ya, guys!

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke temen-temen kalian semua ya, karena semua dukungan kalian itu mendorong kita untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Instagram: https://www.instagram.com/andyjsap

Cheers & God bless you all
@Andy
 

Tutorial Cara Membuat DNS Server Sendiri dengan Docker Container di Router MikroTik


Dalam video kali ini, Andy akan menjelaskan kepada kalian cara membuat DNS server kita sendiri dan bagaimana implementasinya menggunakan router MikroTik.

DNS server sendiri merupakan software yang sangat berguna agar ISP kita tidak dapat mengetahui lagi situs-situs atau domain apa saja yang kita akses. Selain itu, kita sendiri juga berpotensi bisa melakukan bypass semua konten filtering yang berbasis DNS, sehingga tidak perlu lagi bergantung pada public DNS server seperti 1.1.1.1 Cloudflare atau 8.8.8.8 Google, dan sebagainya. Implementasi DNS server sendiri dilakukan secara sederhana hanya menggunakan router MikroTik yang nantinya sudah bisa melakukan proses DNS recursive dengan sendirinya tanpa harus bergantung pada server manapun.

DNS server yang digunakan oleh Andy kali ini adalah dari software SDNS yang direkomendasikan karena merupakan open source dan bisa dijalankan dengan Docker, sehingga cocok dijalankan pada MikroTik yang mendukung container. Selain itu juga bisa membuat plugin jadi tidak perlu melakukan hack pada softwarenya. Respon dari SDNS sendiri sangat cepat dibandingkan dengan PowerDNS, BIND, dan Unbound serta dengan tingkat kehilangan data paling sedikit. SDNS server sudah berjalan dengan sendirinya atau tidak lagi bergantung pada public DNS server manapun.

Implementasi SDNS menggunakan RB5009 dengan extra package. RB5009 sangat ringan untuk menjalankan Docker dan jika paket container sudah terinstal, maka selanjutnya perlu melakukan sistem device mode update, karena jika tidak, maka MikroTik tidak dapat menjalankan container. Cara implementasi dengan MikroTik adalah dengan masuk ke IP lalu langsung ke virtual Ethernet yang sebelumnya sudah dibuat maka sudah terintegrasi dengan router kita sehingga SDNS akan menjawab semua query DNS sehingga kita akan punya DNS server record shift pribadi.

Penasaran bagaimana cara membuat DNS server dan implementasi dengan router MikroTik? Yuk simak dan tonton sampai habis ya!

00:00 Intro
01:15 DNS server dari SDNS
01:30 Apa itu software SDNS?
02:23 Kecepatan respons SDNS
02:47 Implementasi SDNS
04:05 Pentingnya sistem device mode update
04:21 Syarat agar router Docker ready
05:40 Cara membuat folder otomatis
08:01 Apa itu c1982/sdns?
09:02 Cara dapat otomatis Docker terbaru dengan konfigurasi di luar
11:48 Koreksi interface
12:29 Proses membuat gateway
13:32 Proses connect Docker SDNS
13:53 Pengujian dari Mac
14:22 SDNS server sudah berjalan dengan sendirinya
14:56 Cara implementasi dengan MikroTik
16:14 Penggunaan memori kecil dan load CPU normal
17:25 Uji coba melakukan DNS query
17:55 Proses booting Docker cepat
19:03 Cara akses SMB service di MikroTik
20:06 Isi folder sdns-db
20:38 Apa itu root servers?
21:41 Cara implementasi config
22:17 List file lain selain config
22:34 Rekomendasi edit config pada folder
22:55 Closing

Gimana nih, apakah kalian tertarik untuk membuat DNS server dan implementasi dengan router MikroTik? Jika kalian ada pertanyaan, bisa tulis di kolom komentar ya, guys!

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke temen-temen kalian semua ya, karena semua dukungan kalian itu mendorong kita untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Instagram: https://www.instagram.com/andyjsap

Cheers & God bless you all
@Andy
 

Cara Setup Intel VROC di HPE Gen10 Plus V2: Instalasi Windows Server dengan Intelligent Provisioning


Dalam video kali ini, Andy akan memberikan informasi kepada kalian tentang bagaimana cara instalasi OS Windows Server dengan Intel VROC.

Intel VROC adalah software RAID dari Intel yang berfungsi layaknya dedicated RAID card. Karena unit HPE ini tidak dilengkapi dengan RAID card, maka Intel VROC menjadi solusi yang tepat. Untuk melakukan konfigurasi Intel VROC, masuklah ke sistem utilities, kemudian ke BIOS/RBSU dan pilih opsi storage, lalu pilih SATA controller options by default. Dengan dukungan Intel VROC SATA, kalian tidak perlu membeli hardware RAID card yang relatif mahal. Langkah selanjutnya adalah proses konfigurasi RAID dengan membuat RAID volume.

Unit HPE ini terdiri dari 2 SSD, masing-masing berkapasitas 1 TB. Untuk instalasi OS pertama kali, kalian bisa menggunakan HPE ROK Essential. Setelah berhasil menyimpan konfigurasi RAID, kalian dapat menggunakan Intelligent Provisioning, sebuah fitur dari HPE yang mempermudah instalasi Windows. Intelligent Provisioning ini memiliki built-in di dalam server. Pastikan juga bahwa storage controller dapat mendeteksi Intel Virtual RAID on CPU.

Kalian juga harus mengetahui perbedaan antara Intel VROC dan hardware RAID card. Kelebihan Intel VROC adalah semua kalkulasi algoritma RAID dilakukan di processor, sehingga beban kerja processor meningkat. Intel VROC cocok untuk server kantoran karena RAID-nya dikelola di firmware level, bukan di OS. Sedangkan hardware RAID card melakukan semua kalkulasi algoritmanya di card itu sendiri karena memiliki processor terintegrasi.

Penasaran bagaimana cara instalasi dengan Intel VROC dan Intelligent Provisioning?

00:00 Intro
00:40 Mengapa pilih Intel VROC?
01:01 Cara konfigurasi Intel VROC
01:36 Intel VROC SATA RAID tidak berfungsi dengan mode booting
02:01 Intel VROC SATA support
02:24 Tidak perlu beli hardware RAID card
02:32 Proses konfigurasi RAID
02:42 Cara membuat RAID
03:25 Create RAID volume
04:28 Menggunakan HPE ROK Essential
04:54 Install Windows dengan Intelligent Provisioning
06:16 Proses cek installer
06:33 Rapid setup tidak bisa membuat smart array
07:06 Review konfigurasi
07:22 Memastikan storage controller bisa lihat Intel Virtual ROC
08:07 Kelebihan Intel VROC
09:33 Kelebihan dedicated hardware RAID card
09:59 Proses booting dari Intel VROC
10:29 Closing

Gimana nih menurut kalian tentang instalasi dengan Intel VROC dan Intelligent Provisioning? Jika kalian ada pertanyaan, bisa tulis di kolom komentar ya, guys!

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke temen-temen kalian semua ya, karena semua dukungan kalian itu mendorong kita untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Instagram: https://www.instagram.com/andyjsap

Cheers & God bless you all
@Andy
 

Cara Upgrade Android di Head Unit Mobil dengan Carlinkit Android AI Box: Super Canggih dan Keren!


Dalam video kali ini, Andy akan membagikan informasi kepada kalian tentang suatu produk bernama Carlinkit Full Android AI Box.

Produk Carlinkit Full Android AI Box ini, jika dipasang pada mobil, akan mengubah layar di dalam mobil menjadi Android 12.0. Sehingga, kalian bisa menonton YouTube maupun Netflix sambil berkendara. Kalian bisa memesan produk Carlinkit ini dalam versi global maupun versi US/Canada only. Spesifikasi lengkap dari Carlinkit Android 12.0 CPC200-Tbox Plus ini meliputi RAM sebesar 8GB dan storage 128GB yang sangat cukup untuk mengunduh dan menyimpan aplikasi. Prosesor dari Carlinkit ini adalah prosesor 8 core Qualcomm.

Selain main unit Carlinkit, kalian juga akan mendapatkan kabel USB-C to USB-C, kabel USB-C to USB-A, serta buku manual pengguna. Main unit Carlinkit ini dilengkapi dengan tombol reset, 2 LED, USB-C, slot untuk micro SD card, dan slot SIM card. Kegunaan slot SIM card adalah agar unit Carlinkit bisa langsung terkoneksi dengan jaringan 4G. Contohnya, jika kalian tidak ingin memasang SIM card, maka kalian bisa melakukan tethering hotspot dari HP atau router portable 4G kalian.

Harga dari Carlinkit adalah $200 untuk versi plus, sedangkan Carlinkit non plus seharga $170. Cara memasang Carlinkit cukup dengan mencolokkan Carlinkit dan menyalakan mobil. Kalian juga bisa menghubungkan Carlinkit dengan AutoKit, jadi jika biasanya koneksi Apple CarPlay memerlukan kabel lightning, sekarang bisa dikoneksikan dengan AutoKit sehingga tidak perlu lagi menggunakan kabel manual. Carlinkit ini juga sudah dibekali dengan GPS dan bisa menginstal aplikasi apapun. Untuk kalian yang ingin menggunakan Carlinkit, pastikan dulu bahwa mobil kalian sudah mendukung Apple CarPlay.

Penasaran bagaimana meng-update Android pada head unit mobil dengan Carlinkit? Tonton sampai habis ya!

Timeline:
00:00 Intro
00:53 Carlinkit Android 12.0 CPC200-Tbox Plus
01:16 Spesifikasi Carlinkit
01:41 Prosesor Carlinkit
02:00 Unboxing Carlinkit
02:24 Aksesori yang didapat
02:48 Komponen dari main unit Carlinkit
03:09 Kegunaan slot SIM card
03:20 Jika tidak menggunakan SIM card
03:34 Harga Carlinkit plus dan non plus
04:04 Pemasangan Carlinkit di mobil
05:00 Koneksi dengan AutoKit
05:49 Konfigurasi Carlinkit
06:21 Mencoba menonton YouTube dengan Carlinkit
07:18 Carlinkit dilengkapi GPS
07:29 Instalasi aplikasi apapun
08:22 Kembali ke menu mobil
08:37 Pastikan mobil mendukung Apple CarPlay
08:57 Carlinkit dengan pendinginan pasif
09:13 Cara konek ke Apple CarPlay melalui AutoKit
09:40 Kembali ke menu Android
09:49 Mengatur tampilan home screen
10:29 Tes berapa lama proses Carlinkit menyala
12:00 Closing

Gimana nih menurut kalian tentang Carlinkit Android Tbox? Jika kalian ada pertanyaan, bisa tulis di kolom komentar ya, guys!

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke temen-temen kalian semua ya, karena semua dukungan kalian itu mendorong kita untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Instagram: https://www.instagram.com/andyjsap

Cheers & God bless you all
@Andy
 

Review Laptop Touchscreen: HP Zbook Firefly 14" G10, Mobile Workstation PC dengan Performa Kencang!


Dalam video kali ini, Andy akan melakukan review produk bernama HP ZBook Firefly 14 Inch G10 yang merupakan mobile workstation PC.

HP ZBook Firefly 14 Inch G10 ini merupakan salah satu ZBook yang direkomendasikan karena memiliki body dan model yang ramping. ZBook ini dilengkapi dengan Intel Core i5-1335U dan memori 16GB DDR5-5200 MHz RAM. Selain itu, ZBook ini juga dibekali dengan NVIDIA RTX A500 laptop GPU (4GB GDDR6 dedicated). ZBook ini memiliki fitur touchscreen dan juga didukung dengan fingerprint reader. ZBook yang ramping ini juga memiliki lebar laptop hingga 180°, sehingga sangat cocok untuk dibawa saat traveling.

HP ZBook Firefly ini memiliki layar matte sehingga saat kalian menggunakan di ruangan outdoor tidak perlu khawatir, karena layar tetap aman dan terlihat dengan jelas. Selain itu, touch dari fingerprint ZBook ini juga aman karena merupakan fingerprint magnet sehingga tidak akan menimbulkan bekas fingerprint pada layar. ZBook ini didukung dengan CPU Intel 13th Gen i5 sehingga memiliki baterai yang awet.

Untuk spesifikasi core processor dari ZBook ini terdiri dari 2 performance core dan 8 efficiency core. Terdapat pula fitur turbo boost hingga 4.6 GHz dan juga memory dengan kecepatan memory sebesar 5.2 GHz. ZBook Firefly ini juga disupport dengan WiFi 6E AX211 yang memiliki link speed sangat cepat. Bagi kalian yang suka melakukan rendering atau main game, kalian bisa menggunakan NVIDIA RTX Render A500 yang cukup kencang untuk kegiatan tersebut. NVIDIA A500 tersebut sudah dibekali dengan dedicated GPU memory sebesar 4GB sehingga tidak akan memakan RAM CPU.

Penasaran bagaimana review tentang HP ZBook Firefly 14 Inch G10? Tonton sampai habis ya!

00:00 Intro
00:35 Unboxing ZBook
00:48 Model HP ZBook
00:57 Charger HP USB-C 65W
01:26 Ukuran trackpad besar
01:31 Lebar laptop
01:43 Sisi kanan ZBook
01:51 Sisi kiri ZBook
01:59 Sisi belakang ZBook
02:19 Fingerprint reader
02:21 Webcam ZBook
02:28 Layar matte dengan touchscreen
02:37 Kecerahan layar saat outdoor
02:58 Menyala ZBook Firefly pertama kali
03:13 Model ramping cocok untuk traveling
03:35 Kelebihan touchscreen layar matte
03:51 Info detail HP ZBook mobile workstation
04:20 Baterai ZBook yang awet
04:46 Spesifikasi core processor
05:08 Bisa turbo boost
05:39 Memory ZBook Firefly
06:03 WiFi 6E AX211
06:37 GPU dengan Intel Iris Xe graphics
06:41 Cocok untuk render dan game
07:01 NVIDIA A500 dengan dedicated GPU memory 4GB
07:35 Tips laptop mode irit power
08:03 Speedometer test
08:27 Sound test
09:22 Cara mematikan touchscreen pada ZBook
10:28 Closing

MPN: 9G9W2PT

Gimana nih menurut kalian tentang HP ZBook Firefly 14 Inch G10? Jika kalian ada pertanyaan bisa tulis di kolom komentar ya, guys!

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke temen-temen kalian semua ya, karena semua dukungan kalian itu mendorong kita untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Instagram: https://www.instagram.com/andyjsap

Cheers & God bless you all
@Andy
 

Cara Mudah Bikin AI Sendiri dengan Ollama: Praktis & Privasi Aman di Komputer Kamu!


Dalam video kali ini, Andy Saputra akan membagikan informasi kepada kalian tentang bagaimana cara membuat AI sendiri tanpa perlu akses pada website.

AI atau Artificial Intelligence merupakan teknologi yang dirancang khusus untuk membuat sistem komputer mampu meniru kemampuan intelektual manusia. Dengan teknologi yang berkembang pesat saat ini, banyak perusahaan yang berlomba-lomba menciptakan AI, seperti ChatGPT dan lainnya. Namun yang akan kita bahas kali ini yaitu AI yang cukup menarik karena AI ini akan dijalankan di mesin kita sendiri dan tentu sangat berguna bagi kalian yang memiliki privacy concern sehingga data atau informasi kalian tidak akan terpublikasi atau share ke pihak ketiga manapun.

Nama AI yang akan kita bahas saat ini yaitu Ollama, suatu framework untuk menjalankan model AI yang merupakan buatan META. Dalam AI Ollama ini memiliki banyak model seperti llama3, llama2, code llama, wizardlm2, mistral, gemma, qwen, dolphin mistral dan sebagainya. Dengan menjalankan AI ini, META tidak akan mengetahui query kita, karena META melakukan training pada AI tersebut yang kemudian di-compile, sehingga saat kita menjalankan Ollama maka model AI tersebut akan ter-download pada mesin kita dan AI dijalankan di mesin kita sendiri, sehingga query tidak akan dikirim ke luar komputer kita.

Proses tanya jawab dengan AI ini prosesnya di-render pada GPU kita, sehingga proses menjawab AI seberapa cepat akan tergantung dari GPU kalian sendiri. Jika kalian memiliki dedicated graphic card maka akan semakin kencang AI tersebut dalam menjawab. Selain itu, terdapat pula AI dengan model lebih spesifik yang bisa khusus untuk develop sesuatu seperti bahasa pemrograman tertentu dan lain-lain. Kalian juga bisa menggunakan AI model neutral chat untuk berbicara dengan berbagai bahasa yang kalian inginkan.

Penasaran bagaimana cara membuat AI sendiri di mesin komputer kalian? Tonton sampai habis ya!

00:00 Intro
00:46 Pengenalan Ollama
01:00 Model llama2
01:30 Apakah data query aman?
03:12 Download AI model llama2
03:58 Coba tanya jawab dengan llama2
04:20 Kecepatan menjawab llama2
04:54 Model memory requirements cukup besar
05:21 Menerjemahkan kode PHP ke AI llama2
07:42 Pengoperasian perintah AI
08:01 Cara save tab AI
09:33 Cara delete model yang sudah tidak digunakan
10:26 Jenis model lain buatan META
11:02 Model AI Mistral
11:38 Ada AI dengan model lebih spesifik
12:19 Apa itu model llama2-uncensored?
14:22 Model neutral chat bahasa Indonesia
15:59 Closing

Gimana nih menurut kalian tentang AI Ollama? Jika kalian ada pertanyaan bisa tulis di kolom komentar ya guys!

Website AI Ollama:

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke temen-temen kalian semua ya, karena semua dukungan kalian itu mendorong kita untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Instagram: https://www.instagram.com/andyjsap

Cheers & God bless you all
@Andy
 

Langkah-Langkah Membuat Virtual Machine di Synology DSM: Performa Tinggi, Proses Mudah!


Dalam video kali ini, Andy akan membagikan informasi kepada kalian tentang bagaimana membuat Virtual Machine (VM) yang akan di-host pada Synology DSM.

Virtual Machine ini sangat berguna khususnya untuk kalian yang memiliki Synology NAS dan ingin menjalankan server di dalamnya daripada di PC. Jika VM tersebut direstart, kalian hanya perlu menjalankannya lagi di Synology DSM kalian. Ini menjadi redundan jika konfigurasi di DSM kalian memiliki hardisk RAID, yang mana jika satu hardisk mati, kalian tidak akan kehilangan data.

Virtual Machine di Synology DSM ini menawarkan fleksibilitas karena tidak perlu repot membangun server baru atau membeli peralatan baru. Synology yang disarankan adalah Synology DSM 923+ karena menggunakan processor AMD Ryzen dan RAM 4GB yang sangat mumpuni. Setelah kalian menginstal VM, jangan lupa untuk mengatur VM Priority agar VM dapat berjalan tanpa hambatan dan tidak mengalami hang.

Pengaturan Virtual Disk Controller juga sangat penting. Jika kalian menggunakan Windows, disarankan menggunakan SATA controller karena termasuk dalam modern operating system. Kalian juga bisa mengubah disk control menjadi VirtIO, yang akan memberikan performa lebih baik setelah menginstal Synology Guest Tool di Windows. VM yang berjalan di Synology DSM tidak akan secepat ketika menggunakan SSD, karena NAS menggunakan RAID yang selalu direplikasi sebagai redundansi.

Penasaran bagaimana cara membuat VM di Synology NAS? Tonton sampai habis ya!

00:00 Intro
00:51 Mengapa harus pakai VM di Synology DSM?
01:27 Langkah pertama login DSM
01:46 Install VM
02:08 Rekomendasi Synology DSM 923+
02:49 Create vSwitch
03:08 Set up volume
03:38 Overview VM setelah set up
04:18 Pemilihan operating system VM
04:48 Create nama VM
04:58 Set CPU
05:18 Pemilihan video card
05:35 Set up VM priority
06:50 Virtual Disk Controller
07:14 Space Reclamation
08:19 Set up IOPS Range
08:45 Performa Disk Control VirtIO
10:15 Cara download ISO
11:04 Menu pada VM
11:09 Additional ISO file
11:25 Autostart pakai last state
12:07 Firmware
12:20 Virtual USB Controller
12:44 Peletakan ISO di NAS
13:53 Assign user di Synology NAS
14:16 Set permissions berdasarkan grup
14:32 Review summary set up
15:18 VM running
16:12 Windows Setup & Install
17:21 Install driver ISO
18:15 Install Synology VMM Guest Tool
19:38 Tampilan task manager
19:53 Menu Virtual Machine Manager
20:01 Bisa create Snapshot
20:20 Migrasi ke host VMM lainnya
20:57 VMM untuk cluster & migrasi
21:41 Ada Protection Plan
22:58 Kecepatan kerja hardisk
23:22 Ethernet Instance 0 Properties
23:54 Closing

Gimana nih menurut kalian tentang Virtual Machine di Synology NAS? Jika kalian ada pertanyaan, bisa tulis di kolom komentar ya, guys!

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke temen-temen kalian semua ya, karena semua dukungan kalian itu mendorong kita untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Instagram: https://www.instagram.com/andyjsap

Cheers & God bless you all
@Andy
 

Langsung Blue Screen Saat Pertama Kali Nyalakan! Apakah HP Z2 Mini Workstation G9 Layak Dibeli?


Dalam video kali ini, Andy Saputra akan membagikan informasi kepada kalian mengenai produk HP Z2 Mini Workstation G9 yang cocok untuk komputer kantoran dengan kelas Workstation namun harga desktop PC.

Selain main unit HP Z2 Mini Workstation G9, terdapat juga aksesoris bawaan lainnya seperti keyboard, mouse, power adaptor, power supply 280 W, 2 mini display port. Bagian depan dari unit ini memiliki 1 tombol power. Untuk bagian samping terdiri dari USB type A, 2 USB type C, dan 1 combo jack. Bagian belakang dari unit ini terdiri atas 3 mini display port, 3 USB type A, 2 display port, dan 1 tombol power port.

Unit ini memiliki model ukuran yang pas (tidak terlalu besar ataupun kecil) dengan bagian dalam unit yang memiliki kipas cukup besar yang akan menarik panas dari luar ke dalam dan dikeluarkan melalui belakang unit. Unit HP Gen 9 ini juga terdapat Wi-Fi dan Bluetooth, 2 slot NVME sebesar 512 GB. Saat menyalakan unit ini untuk pertama kalinya, hal yang tidak terduga telah terjadi, guys, yaitu adanya blue screen pada kedua unit yang dicoba oleh Andy.

Karena adanya blue screen, kita bisa coba untuk update BIOS jika terdapat versi baru yang bisa diinstal. Bagi kalian yang mencari komputer untuk kantoran, HP Mini Gen 9 lebih disarankan dibanding dengan HP Gen 10. Dari segi harga, HP Mini Gen 9 dibanderol sekitar 21 juta dengan kelas work station dan terdapat dedicated graphic card, sedangkan HP Mini Gen 10 dibanderol sekitar 24 juta yang lebih mahal dari Gen 9. Unit HP Gen 9 ini menggunakan prosesor i5-13400 dengan total 16 core, memori 16GB DDR5, dan SSD 512 GB NVME. Unit HP Mini Gen 9 ini memiliki garansi 3 tahun.

Penasaran apa saja keunggulan dari HP Z2 Mini Workstation G9? Yuk, intip dan tonton sampai habis, ya!

00:00 Intro
00:45 Unboxing
01:07 Bawaan
01:43 Model unit
01:49 Bagian depan unit
01:55 Bagian samping unit
02:10 Bagian belakang unit
02:51 Bagian bawah
03:02 Bagian dalam unit
04:04 Menyalakan unit HP Gen 9
04:30 Terjadi blue screen
05:08 Update BIOS
05:31 Cek BIOS versi baru
06:05 Unit HP kedua mengalami blue screen
06:48 Perbandingan HP Mini Gen 9 vs Gen 10
07:38 Prosesor i5-13400
07:57 Memori dan SSD
08:11 Punya 2 GPU
08:31 Tes speedometer
09:34 Garansi 3 tahun
10:07 Closing

Gimana, nih, apakah kalian tertarik membeli HP Z2 Mini Workstation G9? Jika kalian ada pertanyaan, bisa tulis di kolom komentar, ya, guys!

Link Tes Speedometer:

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke temen-temen kalian semua ya, karena semua dukungan kalian itu mendorong kita untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Instagram: https://www.instagram.com/andyjsap

Cheers & God bless you all
@Andy
 

Unboxing dan Review MikroTik hAP AX3: Jagoan Router 2024 dengan Harga Terjangkau!


Dalam video kali ini, Andy akan berbagi kepada kalian mengenai produk router dari merk ternama, yaitu MikroTik hAP AX3.

Saat melakukan unboxing produk router ini, kalian akan mendapatkan paperwork, main unit, 2 antena, 1 docking yang memungkinkan pemasangan router ini ke tembok, power supply 24 volt 1500 mA, dan juga mounting untuk sekrup. Di main unit router ini, ada label peringatan dimana kalian tidak boleh lupa memasang antena terlebih dahulu sebelum menyalakan unit. Pemasangan antena ini penting untuk menghindari kerusakan pada radio yang bisa membuat broadcast sinyal wifi tidak berfungsi dengan optimal.

Pada bagian interface unit, terdapat DC Jack 12-28 V (38 W max power), tombol reset, dan 5 port ethernet interface. Port 1 ethernet bisa untuk POE-in maupun POE-out, dengan keunggulan support hingga 2,5GB per detik. Sedangkan port 2, 3, 4, dan 5 dapat support hingga 1 GB per detik. Selain itu, terdapat 1 LED indicator, 1 USB 3 type A, 1 tombol mode, dan information sheet yang berguna jika router dipasang cukup lama lalu mati, agar kalian bisa melakukan pengecekan.

Router MikroTik hAP AX3 ini ditenagai oleh processor ARM 64 dengan 4 core, sangat cocok untuk small office home office. CPU-nya memiliki frekuensi yang bisa boost dari 84-100 mhz. Dengan storage 128 MB, router ini sudah menggunakan konfigurasi wifi sistem model baru, diarahkan ke wifi wave 2. Berbeda dengan mikrotik RB5O9, hAP AX3 cenderung lebih statik dan tidak agresif. Dengan spesifikasi ideal, router ini dibanderol dengan harga terjangkau yaitu $240,89 atau sekitar 2,4 juta rupiah.

Penasaran dengan keunggulan Router MikroTik hAP AX3? Yuk, intip dan tonton video ini sampai habis!

00:31 - Unboxing MikroTik hAP AX3
01:18 - Pentingnya memasang antena terlebih dahulu
01:47 - Bagian interface unit
02:03 - Keunggulan port 1 ethernet
02:49 - Fungsi dari information sheet
03:13 - Bagian bawah unit
03:17 - Bagian depan unit
03:46 - Pemasangan unit secara horizontal
04:18 - Pemasangan unit secara vertikal
04:41 - Proses connect to network
04:59 - Remove configuration untuk router baru
05:29 - Kelebihan processor unit
06:16 - Storage unit router
06:36 - Perbandingan RB5O9 dan hAP AX3
07:33 - Harga MikroTik hAP AX3
08:01 - Konfigurasi wifi dengan sistem model baru
08:08 - Update ke router OS terbaru
08:51 - Upgrade firmware
09:31 - Router OS versi 7.13
10:08 - Closing

Gimana, apakah kalian tertarik membeli Router MikroTik hAP AX3? Jika ada pertanyaan, tulis di kolom komentar, ya guys!

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke temen-temen kalian semua ya, karena semua dukungan kalian itu mendorong kita untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Instagram: https://www.instagram.com/andyjsap

Cheers & God bless you all
@Andy
 

Unboxing & Review Mendalam HPE ProLiant MicroServer Gen10 Plus v2 dengan HPE iLO!


Dalam video kali ini, Andy akan berbagi tentang produk server dari salah satu brand bernama HPE. Brand HPE adalah cabang dari HP yang khusus memproduksi server.

Produk server dari HPE atau Hewlett Packard Enterprise yang akan dibahas adalah HPE ProLiant MicroServer Gen10 Plus v2 dengan spesifikasi Intel 10th Gen Pentium Gold 4,1 GHz. Andy membeli 6 produk HPE yang akan dirakit menjadi satu micro server. Selain unit server utama, kalian akan mendapatkan beberapa produk tambahan seperti power supply eksternal dan sertifikat asli dari produk. Keunggulan dari power supply eksternal adalah kemudahan penggantian jika terjadi masalah, tanpa perlu membongkar seluruh server.

Produk-produk HPE yang dibeli dikemas dengan sangat rapi dan aman oleh HPE dalam packaging kardus yang besar, menjamin keamanan selama pengiriman. Andy juga membeli SSD HPE sebesar 1TB dan mendapatkan lisensi Windows Server 2022. Power supply dari HPE ini efisien dalam penggunaan daya. Salah satu keunggulan server ini adalah kemudahan mengakses storage tanpa perlu membongkar keseluruhan unit - cukup dengan mengangkat bagian depan unit. Tersedia juga converter kit yang berguna untuk memasang SSD berukuran lebih kecil agar muat pada server.

Andy memberikan tips: jika menggunakan server HPE, gunakanlah drive dari HPE juga. Penggunaan drive dari brand lain dapat mengganggu proses booting. Alasan Andy memilih server dari HPE adalah adanya HPE iLO, yang memungkinkan pengaturan server melalui web interface tanpa tergantung pada OS. Ini berarti web interface masih bisa diakses meskipun server dalam kondisi off. Penting juga untuk mengunci bagian depan unit server, terutama jika ditempatkan di data center bersama tenant atau klien lain, untuk mencegah akses fisik yang tidak sah.

Penasaran dengan keunggulan HPE ProLiant MicroServer Gen10 Plus v2? Yuk, intip dan tonton videonya sampai habis ya!

00:00 Intro
00:41 Apa itu brand HPE?
01:09 Unboxing server HPE
01:43 Sertifikat original dari HPE
01:53 Sistem packaging besar dan aman
02:13 SSD 1TB
02:29 SSD HPE
02:59 Dapat lisensi Windows
03:28 Power supply dengan efisiensi daya
03:48 Main unit server HPE
03:58 Bagian depan unit server
04:26 Bagian belakang server
05:05 Ukuran SSD yang kecil
05:14 Fungsi converter kit
05:26 Cara pemasangan SSD ke converter kit
06:08 Tips memasang server
06:35 Proses pasang converter kit ke server
06:58 Penggunaan drive HPE pada unit HPE
07:06 Akibat jika menggunakan drive brand lain
08:33 Mengapa memilih server?
08:46 Fungsi HPE iLO
09:03 Bagian dalam server
09:35 Install OS dari HPE iLO
10:12 Cara mengunci unit server agar aman
10:57 Bisa pasang graphic card
11:08 Hatching unit server
11:32 Menyalakan server pertama kali
11:48 Tips setting laptop baru
12:30 Proses setup yang detail
12:47 Closing

Gimana nih, apakah kalian tertarik dengan server HPE ProLiant MicroServer Gen10 Plus v2? Jika ada pertanyaan, tulis saja di kolom komentar ya, guys!

Jika kalian suka video ini, jangan lupa like, comment, subscribe (berlangganan), dan share video ini ke temen-temen kalian semua ya, karena semua dukungan kalian itu mendorong kita untuk terus bikin video dan berkarya di YouTube.

Instagram: https://www.instagram.com/andyjsap

Cheers & God bless you all
@Andy
 
Back
Top